Thursday, 13 November 2008
life is beautiful, hidup ini indah
Hidup ini indah , bukan suatu ungkapan yang gampang kalau hati ini sedang gundah, bila hati ini sedang sedih, apalagi bila sedang dirundung musibah. Pernahkah kita berfikir bahwa apapun yang terjadi pada diri kita adalah suatu karunia dari Allah sang pencipta. kepahitan dan air mata akan memperhalus jiwa kita, membuat jiwa ini lebih peka.
kadang menilai apa yang terjadi pada diri kita adalah mengukur dengan kesuksesan orang lain, maka timbul keluh kesah, padahal kalau kita berkaca dan mau melihat kebawah, kita pasti akan selalu bersyukur.
Allah Maha Tahu dan Maha kaya, mintalah padaNya kebahagiaan dunia dan AKherat, jangan mengukur kebahagiaan dengan kasat mata, tapi ukurlah dengan mata batin, ketika kita masih merasa aman, diberi kesehatan, punya rejeki untuk menjalankan hari ini sebaiknya, kenyang, tidak kehausan, maka bukankah kita telah menggemgam dunia.
Semakin kita kaya akan semakin berkurang rasa aman kita, karena kita takut harta kita akan dirampok, anak kita diculik, mobil kita dimaling, dan lain lain. tapi hidup yang cukup akan membuat batin ini aman. Alangkah indahnya hidup ini bila kita selalu berfikir bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan Hambanya yang selalu berserah diri, beriktiar dan berdoa padaNya.
Betapa besar karunia Allah kepada hambanya, Dari Abu hurairah ra. ia berkata ; saya mendengar rasulullah saw bersabda; Alloh telah menjadikan rahmat itu seratus bagian. sembilan puluh sembilan ditahan disis- Nya, satu bagian Ia turunkan ke bumi, dari satu bagian itulah semua makhluk saling menyayangi sampai binatang itu mengangkat kakinya karena khawatir menginjak anaknya;Dalam riwayat lain dikatakan rasulullah saw bersabda; sesungguhnya Allah mempunyai seratu rahmat dan ia menurunkan satu di antaranya itu untuk jin, manusia binatang dan serangga. dengan satu rahmat itulah mereka saling menyayangi dan dengan satu rahmat itulah binatang buas mempunya rasa kasih sayang terhadap anaknya. Adapun rahmat yang sembilan puluh sembilan . Alloh menyimpannya untuk diberikan pada hari kiamat, sebagai rasa sayang terhadap hamba-hambaNya (Hr Bukhari dan muslim)
Dari umarah Al-bara bin azib ra, ia berkata; rasulullah saw bersabda ;hai fulan apabila kau hendak tidur maka bacalah ALLAAHUMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA WAWAJJAHTU DHAHRII ILAIKA RAGHBATAN WARAHBATAN ILAIKA LAA MALJA'A WALAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA AAMANTU BIKITABIKAL LADZII ANZAKTA WA NABIYYIKAL LADZI ARSALTA (Ya Alloh saya menyerahkan diri kepada-Mu saya menyerahkan segala urusanku kepada-Mu dan saya menyandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut kepada-Mu tidak ada tempat kembali dan tidak ada tempat berlindung kecuali hanya kepada-Mu saya percaya dengan sepenuh hati terhadap kitab-Mu yang telah engkau turunkan terhadap Nabi-Mu yang telah engkau utus) dengan membaca doa ini apabila kalian mati pada malam itu maka matinya dalam keadaan bersihn dari dosa dan jika kamu masih hidup sampai pagi harinya maka kamu akan memperoleh kebaikan (hr Bukhari dan muslim)
Jadi hadapilah hidup ini dengan senyum dan rasa syukur, karena kebaikan adalah dari Allah.
Sunday, 9 November 2008
ZIKIR MENURUT ISLAM DAN KESEHATAN
ZIKIR MENURUT ISLAM DAN KESEHATAN
BY: dr Hj. Liza (140.366.660)
PUSKESMAS BEBER Dinkes Kabupaten Cirebon
Al-Quran adalah penawar kekedihan dan kecemasan. Dengan membaca Al-Quran dan tahu artinya maka kecemasan dan ketakutan kita terhadap segala hal akan hilang, misalnya ketika kita sedang sakit dan kita membaca Al-Quran, surat Asy-Syu’araa: 80-81, Allah berfirman “ Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku , dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali)”.
Zikir dan membaca Al-Quran adalah bagian dalam mengingat Allah, bersyukur kepada-Nya disetiap waktu, dengan sebanyak-banyaknya. Dengan mengingat Allah, kita akan merasakan penjagaan dan pengawasan Allah terhadap kita, hingga makin besarlah tertanam dalam hatinya keridhaan, keiklasan kelapangan hati dan ketenangan. Ketenangan menjaga kita dari penyakit hati dan fisik.
Dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab 41, Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”
Mengingat Allah dalam kondisi apapun baik sedang duduk, berbaring. Dalam Al-Quran surat Ali-Imram 3:191, Allah berfirman
”(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Allah Taala mencela orang yang tidak mau mengambil pelajaran dari mahluk-mahluk-Nya yang menunjukan kepada zat, sifat, syariat, takdir, dan tanda-tanda kebesarannya. Allah Ta’ala berfirman,” dan betapa banyaknya tanda-tanda kebesaran-Nya yang terdapat di langit dan bumi..sedang mereka menyekutukan Allah,”Allah memuji hamba-hambanya yang beriman,”yang mengingat Allah ketika duduk, berdiri berbaring. Mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi” sambil berkata.,” Ya Tuhan kami, tidaklah engkau ciptakan ini dengan sia-sia”Yakni , tidaklah engkau ciptakan mahluk ini dengan main-main , namun secara hak agar engkau membalas orang-orang yang beramal buruk sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan serta membalas orang yang berbuat baik dengan balasan kebaikan. (Tafsir Ibnu Katsir Jilid I: 635)
Dengan banyak berzikir kita akan selalu mengingat Allah, kita berharap hanya kepada Allah yang selalu dekat kepada kita, yang akan mengabulkan permohonan hambanya yang iklash dan taat kepada perintah Allah dan selalu berada dalam kebenaran.
Qs. Al-Baqarah :186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Dalam dunia sufi seorang syek menerangkan kepada muridnya bagaimana cara berbicara kepada Allah,”Seorang syek bertanya kepada darwisnya, apakah ia ingin berbicara dengan Tuhan, ketika sang darwis mengiyakannya, sang Syek mengajarkan sang darwis, bahwa setiap kali ia berada dalam kesendirian, ia harus mengucapkan doa berikut. .Ya ALLAH Tampa-Mu wahai kekasih, aku tidak bisa tentram, aku tidak dapat menghitung anugerah yang kau limpahkan kepadaku, Bahkan jika setiap helai rambut dari tubuh ku menjadi lidah, aku tidak mampu mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepadaMu”( Frager R :307)
Seorang muhaddist terkenal Hafizh Ibnu Qayyim rah.a telah menulis sebuah kitab berbahasa Arab Al-wabilush-Shayyib yang banyak membicarakan manfaat zikir dibawah ini akan disebutkan secara ringkas dan berurutan faedah zikir yaitu: (Al-Kandahlawi Rah.a, 2003 :409) Antara lain disebutkan:
1. Zikir menimbulkan kecintaan kepada Allah swt. Dan cinta adalah ruh Islam pusat agama, juga sumber kebahagiaan dan keselamatan, Barang siapa ingin mencapai kecintaan sejati kepada Allah, perbanyaklah zikir. Sebagaimana bermudzakarah, adalah pintu ilmu maka zikir adalah pintu cinta kepada Allah SWT.
2. Zikir adalah alat kembali kepada Allah SWT, membawa seseorang menyerahkan diri kepada Allah sehingga secara berlahan-lahan Allah swt menjadi tempat perlindungan dan bentengnya dari segala hal, ia senantiasa berlindung kepada Allah dari setiap musibah..
3. Zikir mendekatkan diri kepada Allah swt, sejauh mana ia memperbanyak zikir kepada Allah sejauh itu ia mendekati Allah, dan semakin ia melalaikan zikir sejauh itu ia menjauhi Allah swt
4. Zikir Meningkatkan derajat manusia, ia berzikir dikala sehat maupun sakit, di tempat tidur, di pasar, ketika sibuk dengan kesenangan maupun dalam keadaan susah. Sehingga hati dipenuhi dengan nur zikir.
5. Nur zikir orang yang selalu berzikir akan selalu menyertai baik ketika di dunia dikubur, maupun shirat. Dan nur tersebut akan terus berada didepan orannya sebagai petunjuk sebagai mana firman Allah Surat Al-An’am : 122
Beberapa hadist Tentang Zikir adalah sebagai Berikut:
1. Barang siapa yang ditimpa kedukaan (kesusahan) dan keresahan, maka perbanyak mengucapkan ”La Haula Wala Quwwata Illa Billah ( tiada daya dan upaya kecuali Allah)” (HR Bukhari dari Ibnu Abbas)
2. Barang siapa yang terbiasa beristigfar, maka Allah akan memberikannya jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapinya dan jalan keluar dari segala keresahannya serta memberikannya rezeki dari jalan yang tiada terduga (HR Abu Dawud)
3. Allah berfirman dalam hadist Qutsi, aku ada dalam prasangka hamba-Ku kepada-Ku dan aku akan selalu bersamanya selama ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam kelompok, maka akupun akan mengingatnya pada satu kelompok yang lebih baik darinya. Apabila ia mendekati-Ku satu jengkal, maka aku akan mendekatinya sehasta, jika ia mendekatiku dengan berjalan, maka aku akan mendekatinya dengan berlari (HR Bukhari dan Muslim).
4. Barang siapa yang mengucapkan ,”Laa Ilaha Illallah Laa Syariikalah, lahul Mulku Wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syai’in qadiir (Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Kepunyaan-Nya segala kerajaan dan semua syukur dan Dia Maha Berkuasa)” sebanyak seratus kali dalam seharinya, maka baginya pahala membebaskan sepuluh budak dan akan dituliskan baginya seratus kebaikan serta dihapuskan darinya seratus kesalahan. Ia pun akam memiliki perisai dari segala godaan setan pada hari itu hingga sore menjelang, Tiada seorangpun yang lebih baik darinya kecuali apabila ada seseorang mengerjakan hal tersebut lebih banyak darinya, Barang siapa yang mengucapkan ”Subhanallah wa bi hamdihi (Mahasuci Allah dan dengan pujian untuk-Nya) seratus kali dalam seharinya, maka semua dosa dan kesalahannya akan diampuni walaupun dosa dan kesalahannya tersebut bagai buih di lautan. (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)
b. Zikir Menurut Kedokteran
Penelitian tentang doa dan zikir telah banyak dilakukan antara lain menurut Hawari:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Comstock, GW dan kawan-kawan (1972) seperti yang termuat dalam Journa of Chronic Diseases, menyatakan bahwa bagi mereka yang melakukan kegiatan keagamaan secara teratur disertai doa dan zikir, ternyata risiko kematiannya akibat jantung koroner lebih rendah 50 %, sementara kematian akibat emphisema (paru-paru ) lebih rendah 56 %, kematian akibat penyakit hati (cirrhosis hepatis) lebih rendah 74 % dan kematian akibat bunuh diri lebih rendah 53 %.
2. Penelitian yang dilakukan ilmuwan Larson dan kawan-kawan (1989) terhadap pasien dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan dengan kelompok (bukan pasien hipertensi), diperoleh kenyataan bahwa komitmen agama kelompok kotrol lebih baik dan dikemukakan bahwa kegiatan agama seperti doa, zikir mencegah seseorang dari hipertensi.
3. Penelitian Levin dan Vanderpool (1989) demikian pula terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah , bahwa kegiatan agama akan memperkecil risiko menderita penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
Alfred Tomatis seorang dokter dari Perancis yang lima puluh tahun mengadakan eksperimen tentang hubungan antara rangsang pendengaran terhadap tubuh, dimana pendengaran dapat mengotrol regulasi kerja tubuh dalam mengontrol dan mengendalikan sistem syaraf.
Dalam eksperimen, Alfred menemukan syaraf pendengaran berhubungan dengan seluruh otot tubuh, dan merupakan alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, and seluruh kerja tubuh dipengaruhi oleh suara, frekwensi suara dari labirin telinga berhubungan dengan seluruh bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, pencernaan dan usus halus.
1960 seorang ilmuwan bernama Hans Jenny menemukan bahwa efek suara mempengaruhi bentuk , dan material sel didalamnya. Tahun 1974 seorang peneliti Fabien Maman and Sternheimer menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh mempunyai system vibrasi. Beberapa tahun kemudian Fabien dan Grimal menemukan bahwa suara, berefek pada sel kanker khususnya suara yang mempunyai efek yang kuat terhadap perubahan sel kanker itu sendiri. www.kaheel7.com
Gambar 2.6 Perubahan sel Kanker yang hancur Karena Suara Al-Quran
Gambar diatas menunjukan suara lantunan Al-Quran mempunyai efek terbaik menghancurkan sel kanker yang tidak terobati. Suara Al-Quran yang dilantunkan memberikan frekuensi yang merangsang sel secara keseluruhan. Suara dari telinga menuju sel otak dan mempengaruhi kerja otak, dan sel tubuh. Yang hanya dapat dirasakan dengan pengalaman dan pengulangan. . (www.kaheel7.com)
Gambar 2.7 Perubahan sel darah merah karena Suara Al-Quran
Gambar diatas menunjukan sel darah merah yang dengan suara Al-Quran dapat melawan virus yang masuk kedalam kuat, ini menunjukan bahwa suara dapat meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan penyakit. (www.kaheel7.com(
PUASA DALAM KAJIAN ISLAM DAN KESEHATAN (PUASA SEBAGAI BAGIAN DARI PENGOBATAN)
(PUASA SEBAGAI BAGIAN DARI PENGOBATAN)
BY. Dr liza (140.366.660)
PUSKESMAS BEBER Dinkes Kabupaten Cirebon
Puasa telah dilakukan sejak zaman dulu, tidak hanya oleh umat Islam saja, tapi oleh umat beragama yang lain, dengan cara masing-masing yang dipercayainya. Dengan puasa kita bisa sehat secara jasmani dan rohani.
Dalam medis puasa bisa membersihkan toksin dan zat-zat yang menumpuk dalam seluran pencernaan, ginjal, dan organ yang lain akibat bahan pengawet, zat pewarna, pemanis buatan, zat karninogenik yang menyebabkan kanker, asap rokok dan lain-lainnya yang menumpuk bertahun-tahun. Walaupun tubuh kita sendiri mempunyai kemampuan mekanisme untuk mengobati sediri, tapi kapasitas tubuh sendiri juga ada batasnya. Dengan puasa ini kerja tubuh melindungi organ-organnya bisa lebih sempurna.
Dalam Islam puasa yang kita lakukan dalam bulan ramadhan maupun puasa sunah diluar Ramadhan membuat kita bisa menjadi lebih taqwa dan lebih sabar, bila yang halal saja dapat kita tahan dengan puasa, apalagi yang haram.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Hurairah r.a , katanya Rasullullah bersabda ”Allah ’Azza wa Jalla berfirman: ”Setiap amal anak Adam teruntuk baginya kecuali puasa, puasa itu adalah untuk Ku dan Aku akan memberinya pahala. Puasa itu perisai. Apabla kamu puasa janganlah kamu rusak puasamu itu dengan sanggama dan jangan menghina orang. Apabila kamu yang dihina atau dipukul orang, maka katakanlah :”Aku puasa,” Demi Allah yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang puasa lebih harum disisi Allah pada hari kiamat kelak dari pada bau kesturi. Dan bagi orang puasa ada dua kegembiraan. Apabila dia berbuka dia gembira dengan bukaannya dan apabila dia menemui Tuhannya (meninggal) dia gembira dengan puasanya. (Muslim:hadist 1117)
Mulut yang orang yang berpuasa yang tercium memang akibat adanya proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh kita, yang sedang membersihkan dari zat-zat yang menumpuk yang dapat mengganggu kesehatan kita, seperti lemak dan sebagainya.
Puasa secara etimologis berarti mencegah makan, minum, berhubungan seksual. Dan secara terminologi puasa berarti menahan diri dari hal-hal yang bisa membatalkan, atau dari makanan, minuman, dan bersetubuh mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.. Dalam bahasa arab puasa sama dengan shaum, dalam Mu’jan al Watsith, kata puasa diartikan sebagai mencegah diri untuk tidak berbuat atau berkata sesuatu. Sedangkan kata shama, shauman dan shiyaman artinya adalah menahan. Kata shaum dan syiyam bermakna sama, sedangkan kata shauman (puasa) dalam surah Maryam ayat 26, artinya adalah membisu, tidak berbicara (Ash-Shawi,2006:18).
Allah berfirman tentang puasa dalam beberapa ayat dalam Al-Quran sebagai berikut:
1. Bahwa Puasa adalah wajib hukumnya agar kita dapat menjadi orang yang bertaqwa.
Dalam Alquran Qs Al-Baqarah 2:183.Allah berfirman,” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”
2. Bahwa puasa bukan ibadah yang memberatkan karena dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan, kita dapat menggantinya dilain hari sebanyak bilangan yang kita tinggalkan. Qs Al-Baqarah 2:184 Allah berfirman:
.
”Dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Qs Al-Baqarah 2:185 Allah berfirman:
.
”Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
3. Puasa yang kita lakukan setelah terbit fajar dan terbenamnya matahari, pada saat itu kita tidak boleh melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan dengan istri, dan menahan diri dari segala yang mengurangi pahala puasa. Dalam Qs Al-Baqarah 2:187, Allah berfirman,”Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa puasa adalah menahan diri dari makan, minum berijma disertai niat iklash karena Allah SWT. Pada permulaan Islam, puasa dilaksanakan 3 hari setiap bulan, kemudian pelaksanaannya dinasakh oleh puasa pada bulan ramandhan. Dari Muazh, ibnu Mas’ud dan yang lainnya dikatakan bahwa puasa itu senantiasa disyariatkan sejak zaman nabi Nuh hingga Allah menasakh ketentuan itu dengan puasa Ramandhan (Tafsir Ibnu Katsir I: 286-287)
Allah mewajibkan puasa karena puasa dapat menyucikan badan.. Allah juga memberikan kemudahan, kemudahan bagi yang sakit, berpergian untuk tidak berpuasa, namun boleh mengqadha di hari yang lain. Orang yang merasa berat (0rang tua yang tidak sanggup puasa) untuk memberi makan kepada orang-orang muskin (fidyah) setiap hari berbuka. Demikian pula pada orang yang hamil dan menyusui jika keduanya mengkhawatikan keselamatan anaknya dan menggantinya dikemudian hari. Sesuai bilangan yang ditinggalkan. Fidyah adalah mengeluarkan satu mud (sama dengan 800 gram gandum atau sejenisnya) setiap hari, dan setiap mud diberikan kepada satu orang miskin.
Untuk wanita hamil yang hampir melahirkan dan sedang menyusui, ada beberapa pendapat dalam persoalan fidyah (kifarah) yaitu:( Mughniyah,2005:158)
1. Hanafi, tidak mewajibkan fidyah secara mutlak
2. Maliki, hanya mewajibkan bagi wanita yang menyusui, bukan yang hamil
3. Hambali dan syafi’i, menyatakan bahwa setiap wanita yang hamil dan menyusui wajib membayar fidyah, bila hanya khawatir bagi anaknya saja, tetapi bila khawatir terhadap dirinya dan anaknya secara bersamaan, maka dia harus meng-qadha (menggantinya), tanpa membayar fidyah.
4. Imamiyah, kalau wanita hamil yang saat kelahirannya sudah dekat dan membahayakan dirinya bila berpuasa, atau membahayakan dirinya bila berpuasa, atau dia harus berbuka dan tidak boleh berpuasa, karena yang membahayakan itu diharamkan. Mereka sepakat bahwa bagi wanita yang khawatir membahayakan anaknya harus meng-qadha’ (menggantinya) dan membayar fidyah satu mud. Tetapi kalau khawatir membahayakan dirinya, mereka berbeda pendapat, sebagian harus meng-qahda (menggantinya) dan tidak usah membayar fidyah, dan yang lainnya harus meng-qhada dan membayar fidyah.
Menurut Quraish Shihab puasa yang dilakukan umat Islam digaris bawahi oleh Al-Quran sebagai ”bertujuan untuk memperoleh taqwa”, Tujuan tersebut tercapai dengan menghayati arti puasa itu sendiri. Memahami dan menghayati arti puasa memerlukan pemahaman terhadap dua hal pokok menyangkut hakikat manusia dan kewajiban di bumi, Pertama, manusia diciptakan Allah dari tanah, kemudian dihembuskan kepadaNya Ruh ciptaan-Nya dan diberi potensi untuk mengembangkan dirinya hingga mencapai satu tingkat yang menjadikannya wajar untuk menjadi khalifah (pengganti) Tuhan dalam memakmurkan bumi ini, menurut hadis pula bahwa tuhan menciptakan manusia menurut ”petanya”, dalam arti memberikan potensi untuk memiliki sifat-sifat sesuai dengan kemampuannya sebagai mahluk, Kedua, dalam perjalanan manusia menuju Bumi , ia (Adam) melewati (” transit”di) surga agar pengalaman, yang diperolehnya disana dapat dijadikan bekal dalam menyukseskan tugas pokoknya dibumi ini, Pengalaman tersebut antara lain adalah persentuhan dengan keadaan di surga itu sendiri. Disana telah tersedia segala macam kebutuhan manusia, antara lain sandang pangan serta ketentraman lahir dan batin (QS 20 :118-119 dan QS 56: 25). Hal ini mendorong manusia untuk menciptakan bayangan surga di bumi, sebagaimana pengalamannya dengan dengan setan mendorongnya untuk berhati-hati agar tidak terpedaya lagi sehingga mengalami kepahitan yang dirasakan ketika terusir dari surga. Kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, hubungan suami istri merupakan kebutuhan paling mendasar yang harus terpenuhi dulu sebelum menginjak kebutuhan berikutnya, bila seseorang dapat mengendalikan kebutuhan dasarnya maka akan mudah mengendalikan kebutuhan yang lainnya. (Shihab,1998:308)
Teori tentang kebutuhan manusia yang dicetuskan Abraham Maslow (pelopor aliran psikologi humanistik). Bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurutnya, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis), kedua kebutuhan akan rasa aman dan tentram, ketiga kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, keempat kebutuhan untuk dihargai dan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri
Quraishi Shihab menambahkan bahwa Tujuan Puasa yang sebenarnya adalah meneladani Allah dalam sifat-sifatNya yang berjumlah sembilan puluh sembilan itu. Dan manusua meneladaninya sesuai dengan kemampuan sebagai manusia, dengan demikian, dengan mencontoh sifat-sifat Tuhan berarti membangun dan memakmurkan bumi ini sehingga pada akhirnya bumi ini menjadi ”bayang-bayang ” surga yang penuh dengan keamanan dan kedamaian, serta pemenuhan segala kebutuhan hidup manusia seperti sandang, pangan, papan.
Hasan Basri menggambarkan keadaan orang yang meleladani Tuhan sehingga mencapai tingkat taqwa yang sebenarnya dengan ungkapan :”Anda akan menjumpai orang tersebut teguh dalam keyakinan, teguh tapi bijaksana, tekun dalam menuntut ilmu, semakin berilmu semakin merendah, semakin berkuasa semakin bijaksana, tampak wibawanya didepan umum, jelas syukurnya dikala beruntung, menonjol qana’ah (kepuasan)-nya dalam pembagian rezeki, senantiasa berhias walaupun miskin, selalu cermat, tidak boros walaupun kaya, murah hati dan murah tangan, tidak menghina, tidak mengejek, tidak menghabiskan waktu dalam permainan dan tidak berjalan membawa fitnah, disiplin dalam tugasnya, tinggi dedikasinya, serta terpelihar identitasnya, tidak menuntut yang bukan haknya dan tidak menahan hak orang lain. Kalau ditegur ia menyesal, kalau bersalah ia istighfar, bila dimaki ia tersenyum sambil berkata: ”Jika makian anda benar, maka aku bermohon semoga Tuhan mengampuniku. Dan jika makian anda keliru, maka aku memohon semoga Allah mengapunimu.”(Shihab, 1998:310).
Menurut Muhammad Ali As-Shabuni dalam ensiklopedia islam bahwa puasa sedikitnya mempunyai empat hikmah yaitu:
a. Sarana Pendidikan bagi manusia agar tetap bertaqwa, membiasakan diri untuk patuh, terhadap perintah Allah SWT, penghambaan diri terhadap Allah SWT.
b. PendidIkan jiwa dan membiasakan diri untuk tetap sabar dan tahan terhadap segala penderitaan demi menempuh dan melaksanakan perintah Allah. Menahan diri dari segala keinginan dan hawa nafsunya
c. Merupakan sarana menumbuhkan sayang dan rasa persaudaraan terhadap orang lain sehingga terdorong membantu dan menyantuni orang yang tidak berkecukupan.
d. Dapat menanamkan dalam diri manusia rasa takwa kepada Allah SWT dengan senantiasa menjalankan perintahnya dalam keadaan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
b.Puasa Menurut Kedokteran
Puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau imun system terhadap berbagai penyakit. Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang memproduksi sel limfosit T yang secara significan bertambah, setelah puasa. (Riyad Albiby and Ahmed Elkadi :84 )
Untuk penyakit seperti diabetes sekalipun puasa ramadhan tidak akan berbahaya , malah memberikan banyak manfaat (Sulimami, dll, 1988: 549-552)
Menurut Jalal Saour bahwa berkurangnya cairan pada puasa akan menurunkan heart rate atau kerja jantung, pencegahan terhadap penggumpalan darah yang termasuk penyebab serius panyakit jantung.(Jalal, Riyad,1990)
Malah puasa juga aman untuk pasien yang mempunyai gangguan ulcer pada lambung. Penelitian dilakukan oleh Muzam MG, Ali M.N dan Husain dalam observasi terhadap efek puasa ramadhan terhadap asam lambung (Muzam :1963:228)
Puasa adalah salah satu metode dalam mendetoksikasi tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit, dengan puasa kita bisa mengistirahatkan organ-organ tubuh dan membersihkan tubuh dari sisa residu dan zat karsinogenik yang ada dalam makanan. Menyeimbangkan metabolisme tubuh dan emosi. Yang terpenting, puasa dapat meningkatkan kualitas hidup kita.
Menurut Elson M. Haas M.D. Direktur Medical Centre of Marin (sejak 1984) . Dalam puasa (cleasing dan detoksifikasi) merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing, building( toning). Elson percaya bahwa puasa adalah bagian yang hilang “missing link” dalam diet di dunia barat. Kebanyakan orang di barat over eating atau terlalu banyak makan, makan dengan protein yang berlebihan, lemak yang berlebihan pula. Sehingga ia menyarankan agar orang lain mulai mengatur makanannya agar lebih seimbang dan mulai berpuasa, karena puasa bermanfaat sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti aging, mengurangi alergi, mengurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi, perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkontrol, meningkatkan imunitas tubuh. dan lebih baik lagi bila dalam pengawasan dokter. Puasa dapat mengobati penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker, epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan insomnia. (www.healthynet.com)
Puasa sudah diakui menjadi penyembuh terhebat dalam menanggulagi penyakit, bahkan di amerika ada pusat puasa yang diberi nama ”Fasting Center International, Inc” ,Director Dennis Paulson yang berdiri sudah sejak 35 tahun yang lalu, dengan pasien dari 220 negara. Yang merekomendasikan: (1) program penurunan berat badan, (2) mengeluarkan toxin tubuh, (3) puasa dapat memperbaiki energy, kesehatan mental, kesehatan fisik dan yang paling terpenting meningkatkan kualitas hidup.
Beberapa Ilmuwan telah melakukan beberapa penelitian tentang puasa diantaranya secara ringkas dibawah ini: (Seperti yang dikutip oleh Ash-Shawi)
1. Puasa dapat mengurangi jumlah hormon pemicu stress, Dr Sabah al-Baqir dan kawan-kawan dari Falkutas kedokteran Universitas King Saud.yang melakukan studi terhadap hormon prolaktin, insulin dan kortisol, pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa sebagai sampel. Hasilnya bahwa tidak ada perubahan signifikan pada level kortisol. Prolaktin, dan insulin. Ini menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang memberatkan, dan tidak mengakibatkan tekanan mental maupun saraf. Percobaan ini menunjukan peningkatannya terjadi pada perbedaan waktu saja, bila pada hari tidak puasa prolaktin mengalami kenaikan tertinggi pada jam 16.00. sementara pada bulan Ramadhan mengalami puncaknya pada pukul 21.00 dan menurun lagi sampai batas terendahnya pukul 04.00. Sementara insulin meningkat pada pukul 16.00, sedang pada bulan ramadhan pukul 21.00, menurun sampai batas terendah pukul 16.00. Sedang Kortisol pada hari biasa mencapai puncaknya pukul 09.00, menurun pada pukul 21.00, sementara pada bulan Ramadhan tidak ada perubahan berarti
2. Dr Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-Bibabi, bersama rekannya di Amerika melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sukarelawan yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh positif puasa yang cukup signifikan terhadap sistem kekebalan tubuh. Indikator fungsional sel-sel getah (lymfocytes) membaik hingga sepuluh kali lipat, walaupun jumlah keseluruhan sel-sel getah bening tidak berubah, namun prosentase jenis getah bening yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T mengalami kenaikan yang pesat.
3. Dr Riyadh Sulaiman dan kawan-kawan tahun 1990 dari RS Universitas King Khalid, Riyadh Saudi melakukan penelitian terhadap pengaruh puasa Ramadhan terhadap 47 penderita diabetes jenis kedua (pasien yang tidak tergantung insulin). Dan sejumlah orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa bulan ramadhan tidak menimbulkan penurunan berat badan yang signifikan. Tidak ada pengaruh apapun yang berarti pada kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan penderita ini. Sejauh ini puasa Ramadhan aman saja bagi penderita diabetes sejauh dilakukan dengan kesadaran dan kontrol makanan serta obat-obatan.
4. Dr. Muhammad Munib dan kawan-kawan dari Turki juga melakukan sebuah penelitian terhadap seratus responden muslim, Sampel darah mereka diambil sebelum dan diakhir bulan ramadhan, untuk dilakukan analisis dan pengukuran terhadap kandungan protein , total lemak (total lipid), lemak fosfat, asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, dan unsur-unsur pembentuk darah lainnya, dan didapat, antara lain bahwa terjadi penurunan umum pada kadar gula (glukosa) dan tryacyglicerol orang yang berpuasa, terjadinya penurunan parsial dan ringan pada berat badan, tidak terlihat adanya aseton dalam urin, baik dalam awal maupun akhir puasa, sebab sebelum puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan tidak adanya pembentukan zat-zat keton yang berbahaya bagi tubuh selama bulan puasa islam, Dengan keutamaan puasa, glikogen dalam tubuh mengalami peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, sehingga menghasilkan energi yang lebih meningkat (Ash-Shawi 2006:85-86)
Sejak zaman dulu puasa dipakai sebagai pengobatan yang terbaik seperti kata Plato bahwa puasa adalah untuk mengobati sakit fisik dan mental. Philippus Paracelsus mengatakan bahwa “Fasting is the greatest remedy the physician within!"
Puasa dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit, menurut Ash-Shawi secara ringkas perbedaan dan persamaan puasa yang dilakukan untuk pengobatan dan puasa Islam adalah sebagai berikut
1. Puasa dalam Islam dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu bulan Ramadhan setiap tahun, selama satu bulan dan juga bisa dilakukan di luar bulan ramadhan yaitu sebagai puasa sunah. Sedangkan puasa medis dilakukan pada waktu tidak tertentu, tergantung kesadaran pasien atau anjuran dokter. Dan biasanya dalam pengawasan dokter
2. Puasa medis biasanya dengan pantangan beberapa zat makanan sesuai dengan tujuan pengobatannya. Sedangkan puasa Islam tidak memantang makanan, namun seimbang energi, protein , vitamin dan mineral.
3. Puasa Islam dilakukan dengan hati yang senang, begitulah janji Allah bahwa puasa yang umat Islam lakukan membawa dua kegembiraan, namun puasa medis biasanya membuat membuat pasien agak tertekan, dilakukan karena banyaknya bahan makanan yang dipantang. Dan pantangan sepanjang waktu sampai batas yang ditentukan dokter.
4. Puasa Islam dilakukan oleh orang yang sehat, sedangkan pada kondisi tertentu puasa diberikan keringanan, terutama pada wanita hamil. menyusui, orang tua yang sudah tidak kuat lagi melaksanakan puasa. Pada puasa medis biasanya dilakukan karena petunjuk dokter pada seseorang yang mengalami kelainan medis tertentu.
kONSEP MANUSIA DALAM AL-QURAN
Konsep Manusia Dalam Al-Quran
By dr. Liza (140.366.660)
pUSKESMAS BEBER Dinkes Kabupaten Cirebon
Allah menerangkan tentang Manusia dalam Al-Quran antara lain :
a. Manusia menurut surat Al-Mu’minun ayat 12-14, Allah berfirman ”Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati (nutfah) itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani (nutfah) itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (mudghah), dan segumpal daging (mudghah) itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
Nutfah yang dimaksud adalah nutfah amsyaj yang terdiri atas unsur nuthfah laki-laki dan perempuan. Laki-laki mengeluarkan sebagian nuthfah dari tubuhnya agar keturunannya berlanjut dan demikian juga wanita, mereka berperan dalam pembentukan nuthfah amsyaj itu dengan kadar yang seimbang. Kemudian Nuthfah masuk ke rahim dan bergantung pada dinding rahim dan ini disebut Alaqah, menurut Ibnu Jauzi dalam kitab Zad Al-Masir, alaqah adalah sejenis darah yang menggumpal kental dan kemudian menjadi Mudhgah (sepotong daging tempat pembentukan janin) yang terbentuk mulai kira-kira minggu ke-empat. Setelah embrio terbentuk mulailah terlihat ciri-ciri pertama susunan syaraf dan aliran darah. Setelah mudhgah , mulailah terbentuk proses permulaan tulang belulang, otot. Dalam buku-buku kedokteran tidak membedakan antara fase mudhgah , tulang dan otot (daging) mereka hanya menyusun dengan standar minggu dan hari serta membagi fase pertumbuhan janin menjadi dua yaitu fase janin (embrio) dan fase fetus, jadi Al-Quran lebih urut dalam menyebutkan kesesuaian urutan terbentuknya proses pembentukan janin. (Izzaddin Taufiq :2006:26, 61, 69 ,70)
Dalam istilah kedokteran Nuthfah laki-laki adalah sperma dan nuthfah wanita adalah ovum, sedangkan alaqah adalah fase perubahan pertemuan ovum dan sperma yang kemudian membelah berkembang dari morula blastula dan blastula inilah yang akan menggantung di dalam rahim. Pada minggu-minggu berikut maka alaqah atau blastula mempersiapkan diri untuk fase Mudhgah.(embrio). Yang mulai pada awal minggu ke empat, dan pada minggu keempat ini sudah terjadi pembentukan yang nyata dari anggota tubuh.
b. Manusia adalah Mahluk yang mengandung unsur Materi dan non materi berbentuk Fisik, otak, psikis yang sebelumnya tidak tau apa-apa kemudian diberikannya pancaindera dan hati, agar mahluk yang beryukur dan berfikir.
Allah berfirman dalam surat An-Nahl ,“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS.16:78)
Kalau kita mau berfikir lebih dalam , maukah kita menukar panca indra kita contohnya saja kedua mata ini dengan segunung emas, pasti jawabnya tidak, tidak terbilang karunia Allah bagi kaum yang berfikir untuk selalu bersyukur.
c. Allah dengan segala kemurahannya memberikan bentuk dan rupa yang sebagus-
bagusnya kepada manusia. Dalam Al-Quran Allah berfirman
(QS.95:4),”. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.” (QS.64:3),” Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia
membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah
kembali(mu). “
Walaupun sudah diberikan rupa yang bagus, kadang manusia tidak pernah puas
dengan segala yang didapatnya, terkadang ingin mengubah hidungnya, matanya,
dan lain-lainnya. Sehingga kadang-kadang merusak yang sudah ada. Sedih
rasanya bila terdengar kabar ada seorang wanita yang meninggal akibat silikon
yang disuntikan di hidungnya oleh orang yang tidak bertanggung jawab sesuai
bidangnya, sehingga menyebabkan syok yang fatal dan berakhir dengan kematian
. Apalagi silikon memang zat yang sudah dilarang penggunaannya untuk urusan
kecantikan manusia dan dapat menyebabkan kanker.
d. Manusia diciptakan Allah sesuai dengan fitrahNya, namun manusia kadang tidak
Mengetahui. Dalam Al-Quran Allah berfirman:
QS 30:30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu
. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
e. Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah dibumi (QS.2:30), dan di ciptakan Allah bukan untuk main-main (QS.23:115), melainkan untuk mengembangkan amanah (QS.33:72) dan untuk beribadah kepadaNya (QS.51:56) serta selalu menegakkan kebajikan sekaligus menghilangkan keburukan (QS.3:110) dengan segala tanggung jawab (QS.75:36), Keistimewaan lain manusia adalah memiliki kebebasan luas untuk mengembangkan diri setinggi-tingginya atau serendah-rendahnya (QS.91:7-10), bahkan agama pun tidak dipaksakan kepadanya (QS.2:256). Namun manusia pun dilengkapi dengan banyak kelemahan seperti ketergesah-gesahan (QS.17:11), pembantah (QS.18:54), melampaui batas (QS.10:12), Kikir (QS.70:19), mudah putus asa (QS.41:49), selalu berkeluh kesah (QS.70:20), ingkar (QS.80:17), tidak mau bersyukur (QS.100:6), mudah lalai setelah mendapat nikmat (QS.17:83) Walaupun demikian fitrah manusia adalah suci dan beriman (QS.7:72). Kecenderungan terhadap agama adalah sikap dasarnya (QS.30:30), Dalam keadaan sadar ataupun tak sadar manusia selalu merindukan Allah (QS.39:8; S.39:49), taat, khusuk, tawakal dan tidak ingkar (QS. 17:66-69), terutama bila sedang mengalami malapetaka dan kesulitan hebat (QS.31:32, S.17:66). (Bastaman,1995:56).
Menurut Harun Nasution, manusia tersusun dari unsur materi dan imateri, jasmani dan Rohani, Tubuh manusia yang berasal dari tanah dan ruh atau jiwa berasal dari substansi imateri di alam gaib. Tubuh pada akhirnya akan kembali menjadi tanah atau jiwa akan pulang ke alam Gaib. Dalam Ruh atau jiwa ada yang disebut al-Nafs mempunyai dua daya, daya pikir yang disebut akal yang berpusat di kepala dan daya rasa yang berpusat dikalbu yang berpusat di dada. Daya rasa yang berpusat didada dipertajam dengan ibadah (shalat, puasa, haji, zakat), karena intisari dari semua ibadah dalam islam adalah mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha Suci. Yang maha Suci hanya dapat didekatkan oleh ruh yang suci. Ibadah adalah latihan menyucikan ruh atau jiwa. Makin banyak seseorang beribadah secara iklash, makin suci pula jiwa dan ruhnya. Daya pikir atau akal berpusat dikepala dalam sejarah islam diperkuat oleh dorongan ayat-ayat kauniah. Nasution menambahkan jadi manusia menurut ajaran Islam, tersusun dari unsur materi, yaitu tubuh yang mempunyai hayat dan unsur imateri yaitu roh yang mempunyai dua daya, daya rasa di dada dan daya pikir dikepala. Daya rasa, jika diasah dengan baik, mempertajam hari nurani dan daya pikir, jika dilatih, mempertajam penalaran.(Nasution, 1996:37-38)
Dalam konteks keislaman ada empat istilah yang digunakan untuk menyebutkan jiwa , yaitu (1) Hati, (2) Ruh, (3) Nafs, dan (4) Akal, Al-Ghazali memberikan batasan mengenai empat tersebut diatas (Sholeh,2006:124):
a. Hati mempunyai dua pengertian, yaitu : (a)Segumpal daging sanubari yang terletak disebelah kiri dada bersifat material; (b)Bersifat im-material merupakan rasa rohaniah yang halus yang berkaitan dengan hati jasmani
b. Ruh juga mempunyai dua makna, yaitu : (a) Jism atau jasad halus yang bersumber dari rongga hati jasmani, ia beredar keseluruh bagian tubuh; (b) Sesuatu yang halus yang tahu dan mengerti
c. Nafsu mempunyai dua makna , yaitu : (a) Cakupan makna dari kekuatan amarah dan syahwat yang bersifat material; (b) Sesuatu yang halus, yang merupakan hakikat manusia yang bersifat im-material
d. Akal mempunyai dua makna juga, yaitu: (a) Ilmu tentang hakikat segala sesuatu, yang merupakan sifat dari ilmu yang bertempat dalam hati; (b) Sesuatu yang halus, yang merupakan hakikat manusia yang bersifat im-material.
Menurut Psikofisik manusia memiliki komponen jasad dan ruh yang saling terintegrasi Nafs memiliki natur gabungan antara natur jasad dan ruh, bila ia berorientasi dengan natur jasad maka tingkah laku menjadi buruk dan celaka, tetapi bila mengacu pada natur ruh maka kehidupannya menjadi baik dan selamat.(Mujib,2005: 79)
Tabel dibawah ini akan memperlihatkan perbedaan antara jasad, ruh dan nafs
Perbedaan substansi Ruh , Jasad, dan Nafs
NO | SUBSTANSI RUH | SUBSTANSI JASAD | SUBSTANSI NAFS |
1 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 | Adanya di alam arwah (imateri) atau alam perintah (amar) Tercipta secara langsung dari Allah tanpa melalui proses graduasi Tidak memiliki bentuk , rupa, kadar, dan tidak dapat disifati Naturnya halus dan suci (cenderung ber-islam atau bertauhid) dan mengejar kenikmatan ruhani Memiliki energi rohani yang disebut dengan al-amanah Eksistensi energi ruhaniah tergantung ibadah Eksistensinya memotivasi kehidupan Tidak terikat oleh ruang dan waktu Dapat menangkap beberapa bentuk yang konkrit dan abstrak Substansinya abadi tanpa ada kematian Tidak dapat dibagi-bagi karena satu keutuhan | Adanya dialam dunia./jasad (materi) atau alam penciptaan (khalq) Tercipta secara bertahap atau berproses dan melalui perantara Memiliki bentuk, rupa, kadar dan dapat disifati Naturnya buruk dan kasar, bahkan mengejar kenikmatan syahwat. Memiliki energi jasmaniah yang disebut dengan al-hayah (nyawa/daya hidup) Eksistensi energi jasmaniah tergantung pada makanan bergizi Eksistensinya menjadi wadah ruh Terikat oleh ruang dan waktu Hanya mampu menangkap satu bentuk kongkret dan tidak mampu menangkap yang abstrak Substansinya temporer dan hancur setelah kematian Dapat dibagi-bagi dengan beberapa komponen | Adanya dialam jasad dan ruhani Terkadang tercipta secara bertahap atau berproses dan terkadang tidak Antara berbentuk atau tidak, berkadar atau tidak, berkadar atau tidak , dan dapat disifati atau tidak Naturnya antara baik-buruk , halus-kasar, dan menikmati kenikmatan ruhani dan syahwat Memiliki energi rohaniah, jasmaniah Energi nafsani tergantung pada ibadah, makanan bergizi Eksistensinya aktualisasi atau realisasi diri Antara terikat dan tidak mengenai ruang dan waktu Dapat menangkap antara yang kongkret dan abstrak, satu bentuk atau beberapa bentuk Substansinya antara abadi dan temporerSU Antara dapat dibagi-bagi dan tidak |
(Mujid, 2005:82).
(Mujid, 2005:82).
T Burchardt (1983) seperti yang dikutif Maumana amjad, menyimpulkan nafs dalam berbagai istilah” bahwa pertama nafs al-kulliyah merupakan nafs yang bersifat universal , termasuk didalamnya semua jiwa individu yang berhubungan dengan ruh dan daya pikir.(akal) . Kedua bahwa al-nafs dalam jiwa terbagi dalam 4 bagian , yaitu al-nafs haywaniyah (nafsu binatang), al-nafs al-ammarah (nafsu amarah) yang berhubungan dengan nafsu, jiwa yang egois, Al-nafs al-lawwamah (jiwa yang sadar akan ketidak sempurnaan) dan nafs Al-Mutma’innah yang berhubungan dengan nafsu yang tenang. (Maumana Amjad, 2006:47)
T burchardt defines the different meaning of Nafs as follows:
1. Al-Nafs al-kulliyah: the Universal soul which includes all individual souls, This corresponds to the guarded tablet and is the complement of the spirit al ruh or first intellect and is analogous to the psyche of Plotinus.
2. Al-Nafs the soul, the psyche, the subtle reality of an individual, the ‘I’. As opposes to the spirit or the intellect (Aql) the nafs appears in a negative aspect, because it is made up of the sum of individual or egocentric tendencies. But a distinction os made between: (a) al-nafs al-haywaniyah: the animal soul, the soul as passively obedient to natural impulses; (b) al-nafs al-ammarah bi al-su : the soul which commands man to evil; the passionate, egoistic soul; (c) al-nafs al-lawwamah; the soul aware of its own inperfection and, (d) al-nafs al-Mutma’innah: the soul at peace the soul reintegrated in the spirit and at rest in centainty.
Al-Nafs ini harus selalu diberi nutrisi dan latihan, pengamalan ibadah adalah latihan dan nutrisi agar jiwa dan akal menjadi lebih tenang, al-Nafs muthma’innah.
Hati adalah hati spiritual, contohnya , kita menyebut seseorang yang tulus dan berniat baik sebagai seseorang yang memiliki hati. Hati menurut Frager yang juga seorang musyid sufi dan profesor psikologi pada institute of Transpersonal Psychology, California setelah islam bernama Syekh Raqib al-jerahi, bahwa hati menyimpan percikan roh ilahi didalam diri kita . Karenanya, hati adalah kuil Tuhan. Rumah cinta tersebut disebut hati, Cinta adalah dasar disiplin spiritual sufi.(Frager, 2003:30)
Qalbu atau hati manusia itu menurut Ahmad Tafsir seperti lilin yang menyala, mulanya nyala itu kecil saja. Lilin menyala itu terletak dalam sirr, sirr itu dalam lubb, lubb itu didalam syaghaf, syafgaf itu didalam fu’ad dan fu’ad itu didalam qalb (kalbu) dan seterusnya.(Tafsir,2006:29)
Menurut Hadist, bahwa Rasulullah bersabda dalam hadist qutsi: ” aku jadikan pada manusia itu ada istana (qash). Didalam istana itu ada (shadr), didalam shadr itu ada kalbu (qalb), didalam qalb itu ada Fu’ad , didalam fu’ad itu ada syaghaf, didalam syaghaf itu ada lubb, didalam lubb ada sirr, dan didalam sirr itu ada aku (Ana). Susunan itu lebih jelas dalam gambar diatas. Hadist ini menjelaskan bahwa aku menjadi inti. Aku didalam hadist ini adalah Allah yang bersifat Ilahiyah.
Organ di dalam tubuh yang dihubungkan dengan qalb adalah heart (jantung), Quran mengatakan 22:46,”maka apakah mereka tidak berjalan dimuka bumi ini, lalu mereka mempunyai hati dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar ? karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta tetapi yang buta adalah hati yang didalam dada.”
Burckhardt (1983) mendefinisikan qalb sebagai organ suprarational yang berhubungan dengan jantung (heart) dan juga otak (brain).
Ketika dada dan hati ini telah bersih dan suci, menurut sufi kita dapat melampaui permukaan luar dan merasakan yang tersembunyi dalam diri. Perilaku yang baik akan membuat hati menjadi lembut dan peka, sedang perilaku yang buruk akan menutup dan mengeraskan hati.
Pengetahuan hati. Nabi muhamad berkata, ”Ada dua jenis pengetahuan: pengetahuan lidah dan pengetahuan hati, pengetahuan yang benar-benar berharga.” di barat, kita terlalu menekankan pada ”pengetahuan lidah,” atau mempelajari buku-salah satu tingkat kecerdasan buatan. Inilah batasan psikologi Barat tradisional, yang belum mengenal pengetahuan yang lebih dalam dari-hati kecerdasan utuh. (Frager, 2003:65)
Frager seorang orientalis yang kemudian menjadi muslim dan seorang sufi menambahkan tentang Takut kepada Tuhan. Hati adalah rumah takwa, yang kerap diartikan dengan ’takut kepada Tuhan.” pada tingkat rendah, takwa bermakna rasa takut terhadap hukuman Tuhan. Bagi kaum sufi, takwa bermakna rasa takut akan kehilangan rasa cinta terhadap Tuhan, rasa kedekatan dengan Tuhan, dan cinta Tuhan. Mereka yang takut kepada Tuhan dalam makna ini menaati perintah Tuhan dengan senang hati, bukan karena rasa takut akan hukuman-Nya. Mungkin terjemahan yang paling tepat adalah ”Menyadari kehadiran Tuhan.” Mereka mengatakan bahwa rasa takut kepada Tuhan membimbing kita melawan keraguan, penyembahan terhadap tuhan-tuhan palsu, ketidaksetiaan, ketidaktulusan dan kemunafikan.( Frager, 2003:66)
Lain dengan Frager, maka Ary Ginanjar Agustian mengemukakan tentang Suara hati, istilah ini menurutnya dasarnya adalah universal dengan catatan bahwa manusia telah mencapai titik Fitrah (God-Spot) dan terbebas dari segala paradigma dan belenggu. Menurut Ary, dengan mencermati Al-Quran surat As-Sajadah ayat 9 dimana Allah meniupkan ruh ciptaan-Nya yang bersifat mulia kepada manusia, maka sebenarnya Allah telah meniupkan pula keinginan-Nya kedalam hati manusia. Dan bila disimak dalam al-Quran syran Al-A’raf ayat 172, yaitu ketika jiwa manusia mengakui dan mengangguk kepada Allah bahwa Allahlah Tuhannya. Anggukan yang membenarkan suara hati itu masih terus berjalan dan masih bisa dirasakan hingga saat ini kecuali hati yang tertutup (Agustian, 2003: 68).
Sekarang ini kita banyak mengenal istilah Kecerdasan spiritual, Kerdasan otak dan kecerdasan emosional. Dalam islam, ibadah adalah cara untuk kita mengembangkan kecerdasan spiritual dan emosional, sedangkan kecerdasan otak kita kembangkan dengan berfikir, bernalar, mengembangkan ilmu pengetahuan. Manusia pun diberi akal untuk berfikir dan mencari rahasia alam semesta yang indah dan penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam A-Quran Allah memerintahkan menusia untuk berfikir melihat kebesaran Allah (QS.13:3) “Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
Manusia harus mengembangkan segala unsur yang ada dalam dirinya, tidak akan sempurna seseorang yang hanya mempunyai fisik yang baik tapi tidak cerdas pikir dan tingkah lakunya. Tidak sehat juga kalau hanya mempunyai kepintaran tapi tidak mau melatih fisik dan mentalnya. Daya rasa dan daya pikir harus diasah dengan baik, karena memang manusia adalah terdiri dari kolaborasi unsur yang harus seimbang dikembangkan.
SHALLAT DITINJAU DALAM MEDIS DAN AKIDAH
Dr . Hj. Liza
Kepala Puskesmas BEBER
Kabupaten Cirebon
MAKALAH INI DIAMBIL DARI SALAH SATU BAGIAN THESIS PASCA SARJANA PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM dr Hj LIZA
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebagai Umat Islam kita harus berbangga karena, Allah melalui Rasulnya begitu banyak memberikan kita pelajaran yang amat berguna dalam menjalani kehidupan didunia ini. Rasulullah SAW memberikan kita tuntunan dalam mengasah diri secara holistik atau keseluruhan, walaupun Rasullullah bukan seorang dokter, tapi tuntunannya sejak 1400 tahun yang lalu sampai sekarang menjadi panutan bagi kita semua.
Perkembangan Kedokteran pada masa Islam (Khadem Yamani 2005:41)
Beberapa ajaran dan tuntunan Rasulullah yang mengandung kajian dan nilai-nilai kedokteran antara lain:
(1) Cara bersuci yang diajarkan Rasullullah SAW,
(2) Cara berwudhu, membasuh anggota badan yang biasanya tampak
(3) Kewajiban bercebok dan memegang kemaluan (harus) dengan tangan kiri
(4) Larangan kencing di kolam air yang tergenang
(5) Sunah untuk berkhitan yaitu memotong khulub bagi laki-laki dan memotong
sebagian ”labia minora” yang memanjang bagi perempuan
(6) Perintah memotong kuku, membersihkan bulu ketiak dan kemaluan
(7) Kewajiban mandi selepas bertubuh
(8) Keharusan membersihkan rumah dan halaman
(9) Contoh dalam gerakan-gerakan shalat fardhu dan tahajud
(10) Ibadah Shaum di bulan Ramadahan dan shaum sunah
(11) Tuntunan melambatkan makan sahur dan menyegerakan berbuka
(12) Larangan makan-minum sambil berdiri, berbaring, dan bersandar, serta aturan
minum dan lain-lain
(13) Keharusan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
(14) Larangan makan sampai terlalu kenyang dan tidur selepas makan
(15) Diharamkan bangkai , darah, babi, sembelihan untuk berhala, khamar baik
basah maupun kering
(16) Dimakruhkan hewan buas
(17) Anjuran melihat warna-warna hijau
(18) Larangan memasuki dan keluar negeri ketika berjangkit penyakit menular
(19) Larangan menyatukan hewan yang sakit dan hewan yang sehat
(20) Larangan mencukur bulu alis, mencacah (mentato) dan memotong atau
mengikir gigi
(21) Larangan berobat dengan barang haram
(22) Anjuran memberikan harapan kepada seorang penderita
(23) Disebutkan madu sebagai obat dalam Al-Quran dan Hadist Rasulullah SAW
(24) Disebutkan kurma yang tumbuh ditanah berbatu hitam sebagai obat dalam
hadist Rasulullah SAW$
(25) Makanan yang dimakan ketika masih panas itu kurang berkat dan lainnya
IBADAH DALAM AKIDAH DAN MEDIS
1. Shalat
Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah
Mendirikan Shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu' ,memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
Begitu dasyat makna shalat bagi Nabi maupun sahabat-sahabatnya. Bila kita melihat kilas balik kebelakang, salah satunya cerita tentang Ali ra, diceritakan jika waktu shalat tiba , wajah Ali karramullahu wajhah ra, sahabat nabi dan menantu nabi ini akan berubah , tubuhnya gemetar, bila orang bertanya mengenai penyebabnya, Ali ra akan menjawab, ”Sekarang waktunya untuk menunaikan amanat yang tidak mampu di tunaikan oleh langit dan bumi, gunung-gunung pun tak sanggup menunaikan amanat ini. Saya tidak tahu apalah saya mampu menunaikan amanat ini. Sampai-sampai Ali ra ketika dalam suatu pertempuran terkena panah yang sangat sulit dikeluarkan , memutuskan untuk mencabut anak panah ketika beliau sedang sholat, dan ketika ia sujud maka sahabatnya menarik sekuat tenaga anak panah tersebut, setelah selesai shalat ali masih bertanya heran kepada sahabatnya karena Ali tidak merasakan sama sekali ketika panah tersebut berusaha dicabut oleh sahabat-sahabatnya.
Begitu pula Abdullah bin Abbas bila mendengar suaran azan , ia akan menangis sehingga serbannya basah, urat-uratnya akan timbul, wajahnya memerah, ketika seorang bertanya kepadanya ,”Engkau mendengar suara adzan biasa , tidak ada apa-apanya, mengapa engkau sangat khawatir?” kemudian abbaspun menjawab ,”Andai manusia mengetahui apa yang sedang dikumandangkan oleh muadzhin, ia tidak akan dapat tidur dan istirahat dengan tenang , bahkan kantuknya pun akan hilang,” Kemudian ia menjelaskan makna setiap kalimat adzan secara rinci.
Menurut Quraishi Shihab Shalat pada hakikatnya merupakan kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan akal pikiran dan jiwa manusia, sebagaimana ia merupakan kebutuhan untuk mewujudkan masyarakat yang diharapkan oleh manusia seutuhnyanya. Shalat dibutuhkan oleh pikiran dan akal manusia, karena ia merupakan pengejawantahan dari hubungan dengan Tuhan, hubungan yang mengambarkan pengetahuan tentang tata kerja alam raya ini, yang berjalan dalam kesatuan sistem, shalat juga mengambarkan tata intelegensi semesta yang total yang sepenuhnya diawasi dan dikendalikan oleh suatu kekuatan yang Maha dasyat dan Maha mengetahui, Tuhan yang maha esa, Dan bila demikian, maka tidaklah keliru bila dikatakan bahwa semakin mendalam pengetahuan seseorang tentang tata kerja alam raya ini, akan semakin tekun dan khusyuk pula ia melaksanakan shalat. (Shihab, 1992:343)
Mahmud Abdullah dosen ulumul Quran Al-Azhar mesir, menyatakan bahwa shalat 5 waktu adalah asupan bernutrisi bagi ruh, jika seorang hamba bermunajat kepada Tuhannya melalui shalat, hatinya akan semakin terang, dan dadanya pun semakin lapang. Dia akan memohon kepada Allah tanpa sesuatu penghalang apapun. Dia berdiri dihadapan-Nya kapanpun dia mau dan berdialog dengan-Nya tanpa satu pun penerjemah, dengan demikian , dia akan selalu merasa dekat dengan Allah dan tidak sedikit pun merasa jauh dari-Nya. Dia juga akan dengan mudahnya memohon pertolongan-Nya yang Maha mulia tanpa menghina hamba-Nya sedikitpun yang datang kepadanya, yang Maha kaya dan memiliki kerajaan langit dan bumi tanpa sedikitpun kikir dalam memberikan permintaan hamba-hamba-Nya. Hal ini selaras dengan firman Allah (M Abdullah, 2006:72)
Dalam Surat Albaqoroh ayat:153. Allah berfirman
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Berarti disini sabar dan shalat menjadi cara yang paling bijaksana dan paling benar bagi seorang muslim menyikapi masalah dan cobaan yang menimpanya sehingga kegelisahan tidak menjadi stress yang berkepanjangan
Dalam Tafsir Al Maraghi, Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan kepada orang Muslim ialah mengetahui, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata dan Dia tidak ada Tuhan selain Allah semata, dan Dia tidak mempunyai sekutu, Jika telah diakui bahwa Akulah Tuhan yang Haq dan tidak ada sembahan selain aku, maka beribadahlah hanya kepada Ku dan tunduklah kepada seluruh apa yang aku bebankan kepadaMu. Lakukanlah Shallat menurut aturan yang telah aku perintahkan kepadamu dengan rukun dan syaratnya agar dalam Shalat itu kamu mengingat Aku dan berdoa kepada ku dengan doa yang tulus dan bersih tampa dicampuri syirik dan tidak menghadap diri kepada selain aku.
Disebutkan shalat secara khusus diantara ibadah yang lainnya, karena ia mempunyai keutamaan atas yang lainnya. Didalam shalat, seseorang mengingat sembahannya dan hati serta lisan sibuk dengan itu. Oleh sebab itu, shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.
Al-Ankabuut:45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dari Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam jamaah lain mengeluarkan riwayat dari Abu Hurairah, Bahwa Rasullullah saw, bersabda” Barang siapa lupa akan suatu Shalat, maka hendaklah ia mengerjakan shalat itu ketika mengingatnya, karena sesungguhnya Allah berfirman,” dirikanlah Shallat untuk mengingatKu. ( Al-Magraghi jilid 16 :168 – 169)
Ketika usaha sedemikian sulit, ketika musibah datang bertubi-tubi, ketika kehilangan pekerjaan, ketika kita ditinggal oleh orang yang terkasih , dan kesabaran
menjadi lemah, maka shalat menjadi sarana yang paling penting untuk kita laksanakan sebagai sarana kita mengadukan semua persoalan kita kepada Allah SWT.
Shalat merupakan penolong yang akan selalu memperbaharui kekuatan dan bekal yang akan selalu memperbaiki hati. Dengan shalat kesabaran akan tetap ada dan tidak akan terputus. Justru shalat akan mempertebal kesabaran, Sehingga akhirnya kamu muslimin akan ridha, tenang, teguh dan yakin. ( Sayyid Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an jilid 1: 171)
Menurut tafsir Ibnu katsir (jilid 4:90) memurnikan ketaatan kapada-Nya adalah mengabdikan kepada-Nya dan serulah semua orang untuk mengabdi kepada Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya , karena tidak layak beribadat kecuali bagi-Nya saja. Oleh karena itu Allah SWT berfirman, Ingatlah , hanya kepunyaan Allahlah agama yang bersih,” maksudnya , tidak ada amalan yang diterima kecuali bila amalan itu iklash semata-mata karena-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Iklash berarti kita memurnikan ketaatan kita, beribadah yang iklash berarti kita semata-mata beribadah hanya untuk Allah, bukan terhadap yang lain
Al-Hijr:98. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), Dalam Al-Quran surat
Thaha:132 Allah berfirmaN
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
Sebuah hadist menyebutkan bahwa jika keluarga Nabi saw, ditimpa suatu masalah, beliau akan menyuruh mereka mengerjakan shallat sambil membacakan ayat diatas, Seluruh Nabiyullah, jika mengalami kesulitan, mereka pun segera menyibukkan diri dengan shalat. Namun sayangnya dewasa ini kita sangat melalaikan. Kita tidak memperdulikan shalat, padahal kita sering mengaku sedang mengajak kita agar memperhatikan shalat kita akan mencelanya dan mendebatnya, sebenarnya hal ini menghancurkan diri kita sendiri ( Al-Kandahlawi, 2003:285)
Ibrahim: 40. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Doa diatas dihaturkan Nabi Ibrahim ketika di usia tuanya dianugerahkan anak, Ibrahim berkata ,”Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadanya , Ismail dan Ishak. Doa inipun seharusnya menjadi salah satu doa yang seharusnya kita ingat dalam mendidik anak-anak kita.
Al-Maarij 34-35 Dan orang-orang yang memelihara shalatnya., Mereka itu (kekal) di syurga lagi dimuliakan.
Orang yang memelihara shalatnya, orang yaitu orang-orang yang selalu memelihara waktunya, kewajiban-kewajibannya, tenang dan khusyu, ketika melaksanakannya, merekalah yang akan dijanjikan Allah memasuki syurga yang dimuliakan.
Shalat harus dikerjakan dalam keadaan apapun, dalam keadaan takut sekalipun dan dimanapun seperti dalam firman Allah Al-Baqarah
Al-Baqarah :239. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Allah memerintahkan kita mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan berjamaah dalam melakukan shalat, terutama bagi laki-laki. Menjalankan shalat secara jamaah akan meningkatkan ukhuwah islamiah dan akan memakmurkan mesjid. Persatuan dan kesatuan dapat tercipta melalui ukhuwah diantara sesama muslim. Ibarat Lidi yang terjalin menjadi sapu akan lebih kuat dan tidak mudah patah.
Al-Baqarah :43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku
Menurut Al-Kandahlawi banyak hadist yang menerangkan dan menegaskan tentang keberkahan dan keuntungan shalat, namun terlalu banyak jika ditulis semua, sehingga dibuatlah rangkuman terjemahan hadist tentang shalat sebagai mana berikut dibawah ini. Rasulullah saw bersabda:
1. Perintah yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat ialah shalat
2. atakutlah kepada Allah dalam masalah shalat, takutlah kepada Allah dalam masalah shalat, takutlah kepada Allah dalam masalah shalat
3. Pembeda antara seseorang dengan syirik adalah shalat
4. Shalat adalah satu tanda keislaman. Barang siapa shalat dengan khusyu’ tepat waktu, dan memperhatikan rukun serta sunah-sunahnya, ia pasti seseorang mukmin
5. diantara semua perintah Allah swt, iman dan shallat adalah kewajiban yang paling utama. Jika ada sesuatu yang lebih baik dari itu, maka Allah akan memerintahkan para malaikat-Nya, yang sebagian dari mereka pada waktu siang dan malam hari ada yang senantiasa ruku, dan sebagian lainnya ada yang terus sujud
6. Shalat adalah tiang agama
7. Shalat menghitamkan mulut syaitan
8. Shalat adalah nur bagi orang-orang beriman
9. Shalat adalah jihad yang paling utama
10. Selama seseorang memperhatikan shalatnya, maka Allah tidak akan mengabaikannya
11. Jika suatu musibah turun dari langit, maka orang yang memakmurkan masjid pasti selamat
12. Jika seorang muslim dimasukkan ke neraka karena dosa-dosanya yang besar, maka api neraka tidak dapat membakar anggota tubuhnya yang telah bersujud ketika shalat
13. Allah mengharamkan api neraka bagi orang yang bersujud kepada_nya
14. Amal yang paling disukai Allah adalah shallat tepat pada waktunya
15. Allah swt sangat menyukai orang-orang yang bersujud kepada-Nya dengan perasaan yang sangat hina
16. Allah swt sangat dekat dengan hamba-Nya ketika hamba-Nya sujud kepada-Nya
17. Shallat adalah anak kunci surga
18. Jika seseorang berdiri untuk shalat, pintu-pintu surga akan terbuka dan Allah swt akan menyingkapkan hijab antara ia dengan Allah. Selama ia tidak melakukan hal-hal yang dibenci dalam shalat
19. Orang yang shalat diibaratkan sedang mengetuk pintu rumah Allah. Sebagaimana pada umumnya, pintu yang diketuk itu akan dibuka
20. Derajat shalat dalam agama seperti kedudukan kepala di badan
21. Shalat adalah nur bagi hati. Barang siapa ingin hatinya senantiasa bersinar maka sinarilah dengan shalat
22. Barang siapa berwudhu dengan sempurna, lalu mengerjakan shalat dengan khusyu dan khudhu, baik shalat fardhu ataupun sunah, dan ia ingin agar dosa-dosanya diampuni Allah, maka Allah akan mengampuninya
23. Setiap bumi yang diatasnya didirikan shalat atau mengingat Allah, maka tanah itu akan merasa bangga dibandingkan tanah lainnya
24. Barang siapa mengerjakan shalat dua rakaat lalu berdoa kepada Allah, Allah pasti akan mengabulkan doanya. Adakalanya dipercepat atau diperlambat, sesuai dengan kepentingannya, yang jelas, doanya akan dikabulkan
25. Barang siapa mengerjakan shalat dua rakaat sendirian, tanpa seorangpun yang melihatnya kecuali Allah dan para malaikat-Nya, maka api neraka tidak akan menyentuhnya.
26. Jika seorang muslim mendirikan shalat fardhu, maka Allah swt, akan mengabulkan salah satu doanya
27. Barang siapa mengerjakan shalat lima waktu dengan khusyu’, dan melakukan ruku’, sujud, wudhu dan sebagainyan dengan sempurna, maka wajib baginya surga dan haram atasnya neraka
28. Seorang muslim yang benar-benar menjaga shalat lima waktunya dengan istiqamah, maka syaitan akan takut kepadanya. Namun jika tidak memperdulikan shalat lima waktunya, syaitan akan menguasainya dan akan menyesatkannya
29. Amal yang paling utama adlah shalat pada awal waktu
30. Shalat adalah kurbanya para muttaqin
31. Amal yang disenangi Allah ialah Shalt pada awal waktu
32. Barang siapa pergi untuk menunaikan shalat shubuh, berarti ia sedang membawa bendera iman ditangannya. Dan barang siapa pergi ke pasar berarti dia membawa bendara syaitan di tangannya
33. Empat rakaat sebelum Zhuhur sama pahalanya dengan empat raka’at shalat tahajud
34. Empat rakaat sebelum Zhuhur sama dengan empat rakaat shalat tahajud
35. Rahmat Allah swt bercucuran keatas orang yang berdiri shalat
36. Sebaik-baiknya shalat (setelah shalat fardhu) adalah shalat malam, namun sangat sedikit yang mengerjakannya
37. Jibril as berkata kepadaku dan berkata, ”Ya Muhammad, berapa lamapun engkau hidup, kamu pasti akan mati juga, betapun engkau mencitai sesuatu, suatu hari engkau akan berpisah dengannya. Sesungguhnya engkau akan menerima balasan atas apa saja yang engkau lakukan (baik atau buruk), tidak diragukan lagi bahwa kehormatan seorang mukmin adalah dalam tahajudnya, dan kemuliaan seseorang mukmin adalah dalam qana’ahnya
38. Shalat malam dua rakaat lebih berharga dari pada kekayaan didunia ini , jika tidak memberatkan umatku, aku akan mewajibkan shalat tahajud
39. Jagalah shalat tahajud, karena tahajud adalah amalan para shalihin dan penyebab untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghentikan perbuatan dosa, penyebab ampunan dosa, dan menyehatkan badan.
40. Allah berfirman, ”Hai anak adam , janganlah malas untuk mengerjakan empat rakaat pada permulaan pagi, karena aku akan mencurahkan rejekimu pada hari itu.” (Al-Kandahlawi,2003: 241-242)
Ada beberapa 12 hal yang harus diperhatikan dalam shalat (As-Samarqandi,1999:495-499)
1. Dalam melakukan sesuatu ibadah kita harus mengetahui ilmunya , Nabi bersabda amal yang sedikit dengan ilmu itu lebih baik dari pada amal banyak tanpa ilmu.” Pengetahuan disini :
a) Mengetahui mana yang wajib dan yang sunah dalam shalat
b) Mengetahui mana yang wajib dan sunah dalam berwudhu
c) Mengetahui tipu daya setan sehingga ia bisa memeranginya
2. Wudu Karena Nabi bersabda :” Tidak sah shalat melainkan dengan suci”.
Sempurnanya wudhu dengan tiga hal, yaitu:
a) Membersihkan hati dari rasa dengki dan jahat
b) Membersihkan badan dari dosa
c) Membasuh anggota-anggota wudu dengan sempurna tanpa memboroskan air
3. Pakaian , karena Allah SWT berfirman:
QS. Al-A’raf:31 , artinya” pakailah pakaianmu yang bagus setiap kali (memasuki)
mesjid.” Maksudnya berpakaianlah kamu setiap mengerjakan shalat.
Sempurnannya pakaian dengan tiga hal, yaitu:
a) Pakaian itu berasal dari usaha yang halal
b) Bersih dari najis
c) Sesuai dengan sunah. Berpakaian bukan untuk bermegah-megahan.
4. Memelihara waktu, karena Allah Ta’ala berfirman: QS. An-Nisa:103,
”Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman.”
Sempurnanya pemeliharaan waktu dengan tiga hal yaitu:
a) Mata selalu mempehatikan jalannya matahari, bulan dan bintang untuk mengetahui waktu shalat
b) Telinga selalu memperhatikan suara azan
c) Hati selalu mengingat dan memperhatikan tibanya waktu shalat
5. Menghadap Kiblat karena Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah:150,
”Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram, dan di mana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya.
Kesempurnaan menghadap Kiblat dengan tiga hal, yaitu:
a) Menghadap muka ke arah kiblat
b) Menghadap Allah dengan sepenuh hati
c) Khusyuk dan merendahkan diri
6. Niat karena Nabi Saw, bersabda,” Sesungguhnya segala amalan perbuatan itu
tergantung pada niatnya, dan bagi seseorang apa yang diniatkan.”
Kesempurnaan niat tiga hal, yaitu:
a) Mengetahui shalat apa yang dikerjakan
b) Menyadari bahwa ia sedang berdiri dihadapan Allah
c) Menyadari bahwa Allah mengetahui segala hal yang ada didalam hati, maka
bersihkanlah hati dari kesibukan memikirkan masalah dunia
7. Kesempurnaan Takbiratul ihram dengan tiga hal, yaitu
a) Takbir dengan benar dan mantap
b) Mengarahkan hati hati hanya kepada Allah
c) Tidak menoleh ke kanan dan kekiri
8. Membaca ayat-ayat Al-Quran, karena Allah berfirman ” Bacalah apa yang mudah
(bagimu) dari Al-Quran “(QS. Al-Muzammil:20).Kesempurnaan bacaan Al-
Quran dengan tiga hal, yaitu:
a) Membaca surat Al-fatihah dengan bacaan yang benar dan tartil
b) Membaca dengan merenungi artinya
c) Mengamalkan apa yang dibaca
9. Rukuk , karena Allah Ta’ala berfirman ” Dan rukuklah kamu,” (QS. Al-
Hajj:77). Kesempurnaan rukuk dengan tiga hal, yaitu:
a) Meluruskan tulang punggung
b) Meletakan kedua tangan pada lutut dan merenggangkan jari-jari
c) Thuma’ninah dalam rukuk dalam rukuk seraya membaca tasbih dengan
mengagungkan Allah.
10. Kesempurnaan Duduk dengan tiga hal , yaitu:
a) Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan
b) Membaca tashahud (tahiyat) dengan ta’zhim serta berdoa untuk diri sendiri dan
segenap kaum mukminin
c) Mengucapkan salam dengan sempurna. Adapun kesempurnaan salam itu
dengan niat memberi salam dari lubuk hati, Semoga kesejahteraan
dilimpahkan ke malaikat dan segenap orang yang berada disebelah kanan dan
disebelah kiri, serta pandangan tidak melebihi kedua bahu.
11. Berdiri , karena Allah berfirman dalam Qs, Al-Baqarah:238 ,”Berdirilah karena
Allah (dalam salatmu) dengan khuyuk.”
12. Kesempurnaan Iklash juga dengan tiga hal, yaitu
a) Shalat itu ditujuan hanya untuk mengharapkan rida Allah
b) Merasa bahwa mengerjakan shalat itu karena taufik dari Allah
c) Memelihara shalat agar bisa bersama-sama menghadap Allah nanti pada hari
kiamat.
Shalat dan Kesehatan
Gerakan shalat menurut para ilmuwan dan dokter salah satu terbaik untuk menyembuhkan rematik (terutama untuk tulang punggung), yang disebabkan oleh ketidak seimbangan otot . Berdasarkan saran dokter tidak ada solusi yang berbaik untuk menghindari rematik sejak dini dengan melaksanakan sholat 5 waktu secara konsisten dan juga banyak melakukan gerak untuk meminimalisir kemungkinan penyakit tulang punggung, memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin mengembalikan keseimbangan pada persendian dan otot tubuh, dan otot tubuh, dan hendaknya hal ini tetap dilaksanakan walaupun ada kerusakan tulang atay setelah penggunaan gips. Dapat disimpulkan bahwa gerakan sholat adalah jenis gerakan terbaik yang selaras dengan saran dokter dan mampu mengembalikan fungsi otot dengan baik, gerakan yang dimaksud diantaranya gerakan rukuk, berdiri tegak, sujud dalam waktu yang lama dan dilakukan berulang (Abdullah, 2006: 37-38
Gerakan shalat pun merupakan gerakan olah raga ringan yang baik untuk melancarkan peredaran darah tubuh, lancarnya peredaran darah , akan melancarkan suply oksigen dan nutrisi keseluruh organ tubuh dan otak.
Selain baik untuk jantung dan peredaran darah , gerakan shalat ini juga dapat memperkuat tulang karena tulang yang banyak digerakan secara terus menerus akan menjadi lebh baik ,lebih tebal tidak gampang kropos atau dapat terhindar dari steoporosis, karena mengandung lebih banyak kalsium dibanding tulang yang tidak sering digerakan.
Berwudhu yang kita lakukan sebelum shalat dapat menetralisir jumlah kuman yang patogen atau berbahaya akibat kulit yang terpapar dengan debu. Sehingga kebersihan kulit lebih terjaga dari infeksi kulit, membilas kulit dengan air yang berulang-ulang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap bakteri, sehingga meningkatkan imunitas.
Berwudhu juga dapat menghindari kanker kulit, kulit yang terpapar dengan berbagai zat kimia , dengan membilas kulit sebanyak 5 kali sehari dapat mengurangi efek kimiawi yang terpapar ke kulit kita, sehingga dampat zat kimia dapat diminimalisir.
Dalam sebuah penelitian di falkutas kedokteran di Iskandariyah Mesir, bekerja sama dengan kelompok peneliti ilmiah dan tehnologi melakukan penelitian untuk mengungkapkan hubungan anara ilmu pengetahuan dan wudhu dilihat dari kesehatan mengungkapkan bahwa hidung bagian dalam yang tidak dibasuh air umumnya berwarna pucat, berminyak, serta penuh dengan debu dan kotoran, sedangkan pintu hidungnya yang tampak bagian luar , tampak berwarna cerah dan terdapat bulu hidung padanya. Bulu hidung umumnya rentan dihinggapi debu dan kotoran . Sedangkan pada hidung kelompok yang disiplin melakukan wudhu tidak didapati kumpulan bakter dan mikroba.
Hembing memaparkan membasuh wajah waktu wudhu dengan air bersih akan merangsang titik-titik akupuntur dibagian wajah yang efeknya sangat bermanfaat untuk kesehatan. Rangsangan yang ditimbulkan fungsinya sesuai dengan therapi akupuntur. Pada wajah terdapat pusat akupuntur organ seperti titik, dada, usus kecil, usus besar, ginjal, kaki, tangan, tempurung lutut, faring, hati , limfa, jantung, kandung kemih, lambung, paru-paru, kandung empedu. Ketika membasuh kedua tangan sampai siku pun terdapat titik akupuntur yang terangsang antara lain. Meridien yien untuk menyembuhkan penyakit pada dada, paru-paru, tenggorokan, lambung, jantung, dan organ gerakan bagian atas. Rangsangan pada meridien yang ditangan dapat menyembuhkan penyakit pada kepala, wajahm mata, kuping, hidung, mulut, gigi, tenggorokan dan organ gerak bagian atas leher (Hembing,1994:47-49)
Bila kita melihat titik akupuntur pada telinga, terdapat berbagai titik akupuntur organ, sehingga perangsangan telinga dengan membasuhnya tiga kali juga otomatis akan menyeimbangkan organ-organ tubuh
Hembing menambahkan bahwa dalam pengobatan oriental atau cina dengan akupuntur, terdapat sistem meridien pada tubuh , saluran0saluran yang membujur (cing) dan saluran yang melintang (Lo) yang tersebar secara simetris di seluruh tubuh, serta menghubungkan titik akupuntur tertentu, selama sehat sirkulasi energi vital akan berada pada keadaan seimbang, sedangkan ketidak seimbangan membuat sakit, dengan merangsang titik meridien tersebut , keseimbangan aliran energi akan diperbaiki dan akan kembali sehat, dengan berwudhu , saat kita membasuh tangan, wajah, kedua kaki , hidung , telinga, bagian kepala, maka meridien yang terdapat di bagian tubuh tersebut akan tersentuh. Rangsangan terhadap meridien dan titik akupuntur terkait dengan berbagai disiplin ilmu mulai dari fisiologi, anatom, patologi.
Titik Akupuntur dan meridien berhubungan erat dengan aktivitas susunan syarat otonom, yang terdiri dari syaraf simpatis dan parasimpatis yang berpusat di hipotalamus otak,. Sifat syaraf simpatis bersifat Yang dan syaraf parasimpatis bersifat Yin. Penjelasan sistem syaraf simpatis dan para simpatis dapat lebih jelas dibaca dalam mekanisme stres yang dipengaruhi hormonal tubuh.
Membasuh kepala ketika wudhu dapat memberikan kebersihan kulit kepala dan rambut dari debu, dan juga dapat menjernihkan otak. Bisa terasa ketika hati dan emosi sedang marah, air wudhu yang membasahi kepala dapat menurunkan emosi kita dan menyeimbangkan hormon stress dalam tubuh. Hormon kortisol merupakan salah satu hormon yang meningkat ketika terjadi stress dan emosi amarah, yang bekerja meningkatkan seluruh kerja organ untuk bersikap fight and fligh atau waspada, dimana kerja jangtung meningkat, tekanan darah bertambah, kita menjadi waspada, wajah memerah, dan bila hal ini tidak di kendalikan, kemarahan bisa memuncak ke alam bawah sadar sehingga orang bila khilaf atau kalau sifatnya kronis membawa kepenyakit fisik.
Shalat yang khusyuk , dimana seluruh pikiran dalam keadaan kosentrasi dan komunikasi dengan Allah , terdapat waktu dimana otak memperoleh istirahat yang sempurna untuk menetralisir peningkatan jumlah zat kimia yang dihasilkan otak dalam menghadapi stresor.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana Muhammad Al-Kandahlawi Rah.a., Fadhilah Amal, Penerjemah Ust A.
Abdurrahman Ahmad, Penerbit Ash-Shaff, Yogyakarta ,2003
Quraish Shihab, Membumikan AL-Quran, Penerbit Mizan, Bandung, 1992
Muhammad Nasib Ar-Rifai , Kemudahan Dari Allah ,Ringkasan Ibnu Katsir,
Penerjemah Drs.Syihabuddin, Penerbit Gema Insani , Jakarta, 1999
Al-Faqih Abu Laits As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, Nasehat Bagi yang lalai,
Penerjeman Abu Juhaidah, Pustaka Amani , Jakarta, 1999
Shahih Muslim, penerjemah Ma’mur Daud, Penerbit Widjaya, Jakarta, 1983
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab , Ja’fari, Hanafi, Maliki, Syafi’i,
Hambali, penerjemah Maskur dkk, Penerbit Lentera, Jakarta, 2005
Khadem Yamani, Ja’far, Kedokteran Islam , Sejarah Dan Perkembangannya, Alih Bahasa
Tim Dokter IDAVI editor A.D El Marzdedeq, DIM, Av. Dzikra .2005