Sunday, 9 November 2008

Mengatasi Kegelisahan


Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan kegelisahan seseorang disebabkan kurang mantapnya menghayati suatu persoalan, kurang mampunya menghadapi hidup, kurang matangnya membuat perhitungan sebagaimana sebaiknya menghadapi hidup. Kegelisahan adalah suatu yang wajar dalam hidup, tetapi kegelisahan tidak boleh berkembang dan membuat seseorang keluar dari landasan yang semestinya dilewati. Ini dipandang dari segi sempit yaitu kita sebagai manusia, mempunyai hati dan pemikiran, bila dia bertumpuk pasti akan menemukan kegelisahan. [1]
Bagi yang matang menghadapi hidup , dia temukan kegelisahan, dengan cepat dialihkan kegelisahan dengan cara yang membuat dia tidak dibebani aneka kelainan dalam tingkah dan geraknya. [2]
Menghadapi kegelisahan ada orang yang sampai kehilangan akal, seolah tidak ada lagi pegangan, orang yang kebingungan tampa penyelesaian, kemampuan bekerja akan menurun, semuanya akibat gelisah dan cemas menghadang masa datang. [3]
Kegelisahan? Atau stress adakah manusia hidup di dunia tampa masalah,
bukankan cobaan adalah pertanda Allah mencintai mahluknya, cobaan adalah sarana manusia untuk lebih mengingat Allah.
MahaBesar Allah yang amat besar kecintaannya kepada semua mahluknya, tapi manusia kadang lupa akan segala kenikmatan yang Allah berikan. Bila kita pernah berfikir maukah kita menukar kedua mata kita, atau kedua kaki dan tangan kita dengan segunung emas, atau uang sejuta dolar . jawabnya pasti tidak, berarti
harga mata ditambah harga kaki atau sepasang tangan kita tidak dapat diganti dengan harta sebesar apapun. Berarti besar kenikmatan dan karunia dari Allah kepada mahluknya tidak dapat di nilai dengan apapun. Tapi manusia selalu lupa.

B. PERUMUSAN MASALAH
Kegelisahan yang mengembang dan tidak terselesaikan akan mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam ilmu kedokteran akan timbul yang namanya stress dan stress akan berkembang jadi penyakit psikis maupun fisik.
Bila kita yakin bahwa Allah amat sayang kepada kita, mengapa harus gelisah, bukankah segala cobaan itu pasti sudah terukur, tidaklah Allah membebani manusia melebihi kemampuannya.dalam surat Albaqorah ayat 286 , Allah berfirman:

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Cobaan dan musibah adalah sarana kita untuk mengingat Allah dan bukannya lari dari persoalan.
Dalam sebuah hadist Sahih diterangkan bahwa Allah berfirman: ”Barang siapa yang mengingat aku (Allah)dalam dirinya, maka akan aku ingat ia dalam diri-Ku. Dan, siapa yang mengingat aku dalam sekumpulan orang, maka akan aku mengingat ia dalam sekumpulan mahluk yang lebih baik dari dirinya (yaitu malaikat). Sesungguhnya karunia tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata dan tidak dapat diungkapkan kesyukurannya kecuali dengan sujudnya hati [4]

Dalam Surat Albaqoroh ayat:155.

Allah berfirman,” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Karena cobaan adalah sesuatu yang tidak mungkin dihindari, berarti yang sangat penting adalah bagaimana kita menyikapinya dengan secara bijak dan benar.
Dalam Surat Albaqoroh ayat:153. Allah berfirman

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Berarti disini sabar dan shalat menjadi cara yang paling bijaksana dan paling benar bagi seorang muslim menyikapi masalah dan cobaan yang menimpanya sehingga kegelisahan tidak menjadi stress yang berkepanjangan
Dalam Tafsir Al Maraghi, Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan kepada orang Muslim ialah mengetahui, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata dan Dia tidak ada Tuhan selain Allah semata, dan Dia tidak mempunyai sekutu, Jika telah diakui bahwa Akulah Tuhan yang Haq dan tidak ada sembahan selain aku, maka beribadahlah hanya kepada Ku dan tunduklah kepada seluruh apa yang aku bebankan kepadaMu. Lakukanlah Shallat menurut aturan yang telah aku perintahkan kepadamu dengan rukun dan syaratnya agar dalam Shalat itu kamu mengingat Aku dan berdoa kepada ku dengan doa yang tulus dan bersih tampa dicampuri syirik dan tidak menghadap diri kepada selain aku.
Disebutkan shalat secara khusus diantara ibadah yang lainnya, karena ia mempunyai keutamaan atas yang lainnya. Didalam shalat, seseorang mengingat sembahannya dan hati serta lisan sibuk dengan itu. Oleh sebab itu,Shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.
Dari Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam jamaah lain mengeluarkan riwayat dari Abu Hurairah, Bahwa Rasullullah saw, bersabda” Barang siapa lupa akan suatu Shalat, maka hendaklah ia mengerjakan shalat itu ketika mengingatnya, karena sesungguhnya Allah berfirman,” dirikanlah Shallat untuk mengingatKu. [5]
Dalam surat Al Ma’aarijj ayat 19 – 35
Allah berfirman: Sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, apabila
ditimpa kesusahan dia akan berkeluh kesah, apabila dia mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir, kecuali orang yang melaksanakan Shalat, mereka tetap melaksanakan shalat, dan orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu , bagi orang(miskin) yang meminta atau tidak meminta dan orang yang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang yang takut terhadap azab Tuhannya, Sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka tiada seorang yang merasa aman dari kedatangannya. Dan orang yang menjaga kemaluaannya, kecuali terhadap istri-isri mereka/hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela, Maka barang siapa mencari diluar itu( seperti zina, homoseks dan lesbian) mereka itu orang-orang yang melampaui batas. Dan orang orang yang memelihara amanat dan janjinya, dan orang- orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya. Orang yang memelihara shalatnya, Mereka itu di muliaakan didalam surga.


BAB II
PEMECAHAN MASALAH

A. SABAR
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan Setelah selesai menjelaskan syukur , Kini Allah mulai menjelaskan sabar, permintaan petunjuk dan pertolongan melalui sabar dan shalat, karena bila seorang hamba mendapat nikmat, maka dia menyukurinya atau mendapat bencana , maka dia bersabar menghadapinya. Allah menjelaskan sarana terbaik yang dapat digunakan untuk menghadapi musibah adalah dengan sabar dan Shalat. Dalam sebuah hadis dikatakan,” Apabila Rasulullah saw, menghadapi sesuatu kesulitan, maka beliau salat
Sabar itu ada dua: Pertama, sabar dalam meninggalkan berbagai hal yang diharamkan dan dosa, kedua, sabar dalam melakukan berbagai bentuk ketaatan dan kedekatan kapada Allah (paling besar pahalanya). Sabar yang jenis ketiga yaitu bersabar menghadapi berbagai bencana dan petaka, seperti memohon ampun dari perbuatan aib. Orang-orang yang sabar menurut Ali bin Husein Zainal Abidin ,” Apabila Allah telah menghimpun orang–orang terdahulu dan kemudian, maka seseorang menyeru,’manakah orang –orang yang sabar, masuklah ke dala surga tampa di hisap,”. Sedangkan Said Bin Jubeir berkata,” ”Sabar ialah pengakuan seorang hamba kepada Allah atas musibah yang menimpanya itu dari Allah .
Menyerahkan perhitungannya kepada Allah dengan mengharapkan Pahala-Nya, terkadang seseorang berkeluh kesah, namun dia harus bersikeras tiada jalan lain kecuali bersabar . [6]
Allah taala memberitahukan kepada kita bahwa Dia akan menguji hamba-hambanya. Allah akan menguji mereka terkadang dengan kebaikan dan kemudaratan seperti rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, kematian kerabat atau sahabat, buah-
buahan yang tidak menghasilkan, barang siapa yang sabar, maka ia mendapat pahala, dan barang siapa yang berputus asa, maka Allah akan menimpakan siksa kepadanya, Oleh karena itu Dia berfirman dalam surat albaqarah ayat 156:

”Dan sampaikanlah berita kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang- orang yang apabila ditimpa musibah , mengucapkan ”sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,” Maksudnya, hiburlah mereka dengan ucapan ini atas musibah yang menimpa mereka, dan beritahukanlah bahwa mereka kepunyaan Allah, Dia memperlakukan hamba-Nya menurut kehendak-Nya, dan bahwa kepada-Nyalah merela kembali ke kampung akherat. . [7]
Menurut Iman Al-Ghazali Sesungguhnya iman itu terdiri dari 2 bagian , sebagian kesabaran , dan sebagian lagi merupakan syukur sebagaimana tersebut dalam hadist,(yakni Hadist Abu Mansur Ad Dailami dari Yazid Ar Rasqqsyi dari Anas r.a,dla’if). [8]

Dalam surat azzumar:10

Allah berfirman ” Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tampa batas.”
Tentang kedudukan nilai sabar adalah setengah dari pada iman ini kami terangkan alasannya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW : Sesuatu yang hanya sedikit sekali dapat engkau capai dan engkau miliki, ialah yakin dan sabar. Barang siapa yang mendapat bagiannya dari yakin dan sabar ini , maka tidak usah khawatir tentang sembahyang malam dan puasa sunat yang tertinggal, Aku akan 6. Ibid hal 256
lebih senang apabila kamu dapat bersabar dalam melakukan kewajiban-kewajibanmu dari pada apabila setiap orang kamu sekalian datang kepadaku dengan menunjukan amal yang telah dilakukanya. Tetapi aku khawatir apabila nanti dunia terbuka bagimu sesudahku, maka kamu akan ingkar-mengingkari satu terhadap yang lain (berselisih dan berebut) sehingga penghuni langit membencimu. Dan pada waktu itu, barang siap yang sabar dan tahan uji serta berlaku jujur akan mendapat pahala secara sempurna. [9]
Sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar. Hadist-hadist yang terkait dengan sabar sangat banyak, salah satunya khabbab Ibnul Arts r.a berkata,” Saya mengeluh kepada nabi saw, yang ketika itu sedanga tidur-tiduran berbantal sorbannya di samping ka’bah. Maka, kami berkata? Apakah engkau tidak meminta tolong untuk kami?Apakah engkau tidak mendoakan kami?’10
Maka nabi bersabda,”Sungguh telah terjadi sebelum kamu orang yang diambil dan kemudian dipendam(ditanam) didalam bumi, kemudian didatangkankan kepadanya gergaji yang diletakkan diatas kepalanya dan digergaji kepalanya, maka terbelah kepalanya menjadi dua. Dirinya juga disisir dengan sisir yang terbuat dari besi yang kemudian terlepaslah daging dari tulangnya dan orang ini disiksa dengan siksaan seperti itu tetapi ia tetap teguh dengan agamanya. Demi Allah, Allah akan menolong semua penderitaan ini sehingga orang yang mengendarai unta dan San’an (ibu kota Yaan) sehingga Hadramaut tidak merasa takut kecuali kepada Allah dan takut serigala terhadap domba-dombanya. Akan tetapi, kamu tergesa-gesa.”(HR Iman Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa’i). . [11]

B. SHALAT
. Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah
Mendirikan Shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu' ,memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
Ketika usaha sedemikian sulit, ketika musibah datang bertubi-tubi, ketika kehilangan pekerjaan, ketika kita ditinggal oleh orang yang terkasih , dan kesabaran
menjadi lemah, maka shalat menjadi sarana yang paling penting untuk kita laksanakan sebagai sarana kita mengadukan semua persoalan kita kepada Allah SWT.
Shalat merupakan penolong yang akan selalu memperbaharui kekuatan dan bekal yang akan selalu memperbaiki hati. Dengan shalat kesabaran akan tetap ada dan tidak akan terputus. Justru shalat akan mempertebal kesabaran, Sehingga akhirnya kamu muslimin akan ridha, tenang, teguh dan yakin. . [12]
Dalam Surat Luqman ayat 17. Allah berfirman : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Suatu keniscayaan bagi manusia yang lemah dan terbatas untuk selalu menghubungkan dirinya dengan kekuatan yang besar. Dan bersandar kepadanya dalam meminta pertolongan ketika ketika ia sudah mencurahkan segala kekuatannya yang terbatas dan ternyata tidak mampu. Permintaan pertolongan dan penyandaran pada kekuatan yang besar ini dilakukan ketika menghadapi keburukan yang tampak dan tersembunyi, serta ketika merasa berat dalam berjung untuk beristiqomah di jalanNya dikarenakan dorongan syawat dan munculnya kesenangan-kesenangan dunia. Juga ketika menghadapi kesulitan dalam perjalanan dunia yang singkat. [13] .
Dari sini tampak jelas nilai shalat yang berarti pula hubungan antara
sesuatu yang lemah dengan sesuatu yang besar dan abadi. Sungguh shalat merupakan waktu pilihan saat pelimpahan karunia dan kecintan yang menetes dari sumber yang tak kunjung kering, dia merupakan kunci perbendaran yang kaya raya , yang amat banyak dan melipah. Shalat adalah titik tolak dari dunia yang kecil dan terbatas kepada dunia yang besar, ia adalah ruh, salju dan naungan di kala jiwa diterpa kepanasan. Ia adalah sentuhan kasih ter hadap hati yang lelah dan letih, justru itulah sebabnya apabila Nabi muhammad saw menghadapi kesukaran, beliau segera melaksanakan shalat. Beliau bersabda, ”Hiburlah kami, wahai Bilal(dengan azan).” Beliau banyak melakukan shalat bila banyak menghadapi persoalan. . [14]
Dalam mendirikan Salat berarti kita mengadukan segala persoalan hidup kita kepada Allah, kita ingat bahwa di atas segala nya adalah Allah yang maha besar, penggenggam dunia, alam semesta dan isinya. Tiada yang tidak mungkin di tangan Allah dan tidak ada yang tidak selesai di hadapanNya.
Thaahaa ayat:14.

Allah berfirman’” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku

BAB. III
KEGELISAHAN DI KAJI MENURUT KESEHATAN
A. KEGELISAHAN DAN STRESS
Kegelisahan adalah pangkal dari stress. Stress may also be defined as "the sum of physical and mental responses to an unacceptable disparity between real or imagined personal experience and personal expectations.(Stress dapat diartikan sebagai sejumlah respon fisik dan mental yang tidak diharapkan karena ketidak seimbangan antara yang terjadi atau yang di angankan dengan yang diharapkan" Gejala fisik yang terjadi dapat akut atau kronik Respon yang akut telah didiskusikan oleh Hans Selye . [15]
Dari sudut pandang kedokteran menurut Hans Selye, bahwa stress adalah suatu respon tubuh yang tidak spesifik terhadap aksi atau tuntutan atasnya, jadi merupakan respon automatik tubuh yang bersifat adaktif pada setiap perlakuan yang menimbulkan perubahan fisis dan emosi yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi fisis yang optimal sesuatu organisme. . [16]
Respon tubuh terhadap perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 3 fase (1)Alarm reaction (reaksi peringatan), pada fase ini tubuh dapat mengatasi stressor (perubahan) dengan baik.(2).The Stage of resisten (reaksi pertahanan), reaksi terhadap stresor sudah melampaui tahap kemampuan tubuh. Pada keadaan ini sudah dapat timbul gejala psikis dan somatic.(3).Stage of Exhaustion (reaksi kelelahan). Pada fase ini gejala-psikosomatik tampak jelas. . [17]

Segala faktor yang menyebabkan stress disebut "stressor." Terdapat 2 macam stresor yaitu: processive stressors dan systemic stressors. Processive stressors terdiri dari faktor lingkungan seperti : suara yang bising( elevated sound levels) , panas( bright light) , dingin uang dapat berpotensial membahayakan. Yang tidak berbahaya secara langsung , tapi berproses pada korteks cerebral (otak). cerebral cortex. Dimana proses informasi yang membahayakan tubuh di kirim ke limbik sistem yaitu hypothalamus, kemudian hipotalamus mengaktifkan sistem syaraf otonom, dan mengaktifkan respan adrenal simpatik sistem . [18]
Systemic stressors disebabkan dari gangguan homeostasis tubuh, necrosis (kerusakan) jaringan, hypotension dan hypoxia. Kedua macam stressor dapat terangsang secara bersamaan dan selalu diikuti dengan rasa nyeri dan emosi. . Penyebab stress yang tersering dalam kehidupan manusia adalah : kejadian pada saat kelahiran, kematian , masalah keluarga, pernikahan ,masalah keuangan ,masalah sekolah (ujian), masalah pekerjaan , masalah kemacetan, gaya hidup . [19]

B. PATOFISIOLOGI STRESS
Bila terjadi stress, kecemasan, kegelisahan, maka tubuh akan bereaksi secara otomatis berupa perangsangan hormon dan neurotransmiter, untuk menahan stresor , sehingga penting untuk mempertahankan kondisi mental dan fisik mahluk hidup. Dalam hal ini stress akan merangsang pusat hormonal di otak yang bernama hipotalamus (raja endokrin).Fungsi Hipotalamus adalah: mengatur keseimbangan air, suhu tubuh, pertumbuhan tubuh, rasa lapar, mengontrol marah, nafsu, rasa takut, integrasi respons syaraf simpatis, mempertahankan homeostasis.Bila syaraf simpatis terangsang maka, denyut nadi dan jantung akan meningakat, aliran darah ke jantung ,
otak, dan ototpun meningkat, sehingga tekanan darah pun akan ikut terpengaruhi.Pemecahan gula di hati meningkat sehingga gula darah ikut meningkat di darah. Kortisol yang dikeluarkan oleh korteks adrenal karena perangsangan hipotalamus, menyebabkan rangsangan susunan syaraf pusat otak. Tubuh waspada dan menjadi sulit tidur (insomnia). Kortisol meransang sekresi asam lambung yang dapat merusak mukosa lambung. Menurunkan daya tahan tubuh, fertilitas. [20]

BAB IV
HUBUNGAN ANTARA SHOLAT DAN KESEHATAN

Shalat adalah satu-satunya perintah dari Allah yang disampaikan langsung kepada Rasulullah saw, untuk itu pula Rasul di jemput langsung oleh jibril dan dengan menggunakan buraq. Peristiwa perintah Shallat telah kita ketahui dalam perjalanan Nabi saat isra mi’raj. Perjalanan menembus waktu yang dengan akal pikiran manusia yang terbatas ini belum dapat dicerna. Tapi bukankah tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. SWT.
Shalat selalu di dahului dengan wudhu. Tak akan sah sholat tampa wudhu. Dengan wudhu kita mengencerkan kuman patogen (antigen) penyebab penyakit yang masuk ke kulit ataupun selaput lendir mata, hidung, mulut. Antigen sendiri adalah setiap zat yang merangsang pembentukan antibodi (imunoglobulin). Sedangkan antibodi adalah protein yang disebut Imunoglobulin(ig) yang dibuat oleh sel B. Antibodi terdiri dari 5 macam, yaitu IgM, IgG, IgD, IgE. Diantara mereka IgA yang dapat keluar ke selaput lendir dan air susu ibu. Proses reaksi antigen dan antibodi di kenal dengan nama peradangan atau inflamasi, dengan ciri timbul reaksi merah, bengkak, panas, nyeri berkurangnya fungsi .
Dalam Hadist disebutkan Rasulullah bersabda: ”Apabila seorang muslim wudhu dan berkumur, maka akan keluarlah kesalahan-kesalahan dari mulutnya. Kalau dia membasuh kedua tangannya maka keluarlah kesalahan dari kedua tanannya itu sehingga keluar lewat bawah kuku-kukunya. Kalau dia menyemburkan air dari hidung , maka akan keluarlah kesalahan dari hidungnya, kalau dia membasuh wajah, maka akan keluarlah kesalahan dari wajahnya, sehingga keluarlah lewat tepi-tepi kedua matanya. Kali dia mengusap kepala, maka akan keluarlah kesalahan dari kepalanya, sehingga keluar lewat bawah telinganya. Dan kalau dia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah kesalahan-kesalahan lewat kedua kakinya , sehingga keluar lewat bawah kukunya kedua kakinya [21] .

Berarti dengan Wudhu kita menjegah timbulnya penyakit infeksi yang disebabkan kuman atau antigen, lebih dari seperempat (26,2%) kematian di dunia disebabkan oleh infeksi. Mereka menyerang liang tubuh ataupun luka kecil. Dari hidung dikenal penyakit infeksi saluran nafas, TBC, Flu burung .Melalui mulut diserang diare dan amubiasis. Melalui alat pembuangan dan kelamin menyerang penyakit Human immunodeficiency Virus(HIV), Acquired immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan penyakit kelamin yang lain. Langsung ke darah melalui kulit ada malaria, demam berdarah, Hepatitis B, Hepatitis C. Dan lain-lain. mm Dalam Surat albaqorah ayat 238 Allah bersabda,” maka berdirilah kamu dengan tenang karena Allah.” tubuh menjadi [22]
Shalat menguatkan tulang belakang, tulang belakang tubuh yang terbungkus dengan daging, terbentuk pada usia 4 minggu masa janin, disitu terpancang kepala, rongga dada, tempat lengan bersangkut, panggul tempat tungkai. Dia terdiri dengan 7 keping tulang leher (servikal), 12 dada (torakal), 5 pungung (lumbar), dan
5 kelangkang (sakrum). Yang bersatu dan 2-5 ekor (coccygeal). Yang juga bersatu. Semuanya berasal dari satu tatanan yang rapi dan saling berhubungan dengan persendian yang diperkuat dengan ligamen (jaringan ikat).
Untuk kelangsungan hidupnya tulang belakang dialiri oleh darah secara khusus dan diamankan dari infeksi oleh cairan getah bening (limfa). Getah bening adalah cairan yang bukan darah tetapi mempunyai pembuluh sendiri beserta sistemnya. Untuk masalah penyakit, ia penting karena tugasnya adalah membawa sel T dan sel B ke daerah peradangan. [23] .
Rasulullah mengangkat kedua tangannya dengan membuka jari-jarinya lurus keatas (tidak merenggangkannya dan tidak pula menggamnya) dan mengangkatnya sejajar bahu tetapi kadang sejajar daun telinga
22dr. Bahar Azwar, SpB Onk fikih kesehatan , Qultumedia , 2005 hal 18
23. ibid hal 19-20.
Berdiri lurus, mengangkat tangan, merenggang seraya mengangkat telapak tangan, adalah awal pengaliran getah bening , ia bergerak mengalir dari tangan ke arah leher karena mereka tidak mampu bergerak sendiri. Aliran di jalani dengan 2 hal: (1) regangan otot, yang memompanya dan (2) peninggian anggota tubuh yang mengalirkannya kebawah. Untuk menjaga supaya tidak kembali, ia dilengkapi dengan katup di setiap 2-3 mm [24] .
Masuknya kuman menimbulkan reaksi inflamasi , meliputi tindakan lokalisasi dengan pengistirahatan bagian yang terinfeksi , penambahan sel darah putih, mobilisasi, percepatan aliran darah yang terlihat kemerahan, panas dan percepatan nadi, serta pengibaran perang, nyeri serta pembengkakan daerah infeksi. Karena kemampuannya ini semua penyakit infeksi sesungguhnya dapat diatasi. [25] .
Berdiri – rukuk – sujud- duduk – sujud masing masing kurang lebih 85 kali sehari adalah latihan untuk alat-alat tubuh. Jantung terletak didalam rongga dada mendapat latihan pengempisan dan pengembangan, latihan ini memakmurkan miokardium, otot jantung dengan makanan dan oksigen. Pembaharuan sel segera terjadi dan otot menjadi kuat. Selain latihan miokardium, mengangkat lengan dan merenggangkan adalah gerakan menghirup nafas, otot dada berkontraksi (merenggang). Diafragma mendatar, dan paru-paru mengembang sehingga udara masuk. Rukuk mengeluarkan nafas karena rongga dada mengempis, Istirahat sejenak waktu iktidal adalah pengembangan berikutnya. Rukuk adalah membengkokkan tulang belakang , meluruskannya adalah merenggangkannya ruang antar tulang dan otot punggung. Meletakkan tangan pada lutut seraya meluruskan tulang belakang dan menahannya akan memperlancar perdarahan dan aliran getah bening, karena itu makanan bagi tulang belakang beserta ligamen dan otot pendukung nya terjamin, sebagaimana hal nya pemberantasan penyakit oleh 1-2 kelenjar getah bening oleh setiap kepingnya [26] .

Sujud adalah memperbaiki perdarahan ke otak. Otak manusia terdiri atas beberapa daerah yang berfungsi untuk: 1. koordinasi tindakan; 2, refleks; 3. sensasi; 4. prosesor memori terpadu; 5. penamaan; 6. memori penglihatan; 7. penglihatan; 8. memori bunyi; 9. pendengaran; 10. antisipasi; 11. perencanaan, emosi, pertimbangan. 12. imaginasi.
Penyakit jiwa adalah gangguan fungsi berfikir otak, khususnya didaerah imajinasi (12) dan perencanaan, emosi, pertimbangan (11). Kelainan jiwa tidak datang dengan sendirinya, ia datang dari tidak tuntasnya masalah, disadari atau tidak, ringan atau serius. Pengobatan utamanya adalah psikoterapi dimana dokter bertatap muka dengan pasien, membicarakan masalahnya. Dokter akan meneliti asal usul keluhan yang berasal dari bawah sadar, dan memberikan nasehat untuk menyelesaikannya. Bila dengan bertatapan dengan dokter saja dapat membantu menyelesaikan kegelisahan dan kepenatan hati, bagaimana kalau kegelisahan dengan stress yang melanda diri kita kita adukan kepada Allah yang Maha kuasa, pengatur dunia dan alam semesta ini.
Bukankan setiap Sholat selalu kita adukan masalah kita dengan Alfatehah .Dari Abu Hurairah R.A katanya Nabi saw bersabda : bahwa Allah Ta’ala berfirman: Shallat itu kubagi dua antara-Ku dan hambaku. Untuk hambaku ialah ia meminta . Apabila ia mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ’alamin, maka Allah akan menjawab ”Hamadani ’abdi”(hambaKu Memujiku). Apabila dia mengucapkan Arrahmanirrahim (yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang) maka Allah Ta’ala menjawab ”Atsna ’Alayya abdi (Hambaku menyangjungku). Apabila ia mengucapkan ”Maliki yawmiddin ”(Maha Penguasa hari kemudian), maka Allah Ta’ala menjawab”Majjadani Abdi (hambaKu mengagungkanKu) atau :Fawwadha ilayya ’abdi (hambaKu berserah diri kepadaKu). Apabila ia mengucapkan ”Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (kepada Engkau saja kami menyembah dan kepada Engkau saja kami meminta tolong), maka Allah ta’ala menjawab ”Hadza bayni wa bayna abdi, wali abdi ma saala” (inilah bagian-Ku dan bagian Hamba-Ku, Untuk hamba-Ku apa yang dimintanya). Apabila dia mengucapkan Ihdinas Shirathal mustaqim, shirathal ladzina an’amta ’alaihim ghairil maghdhubi ’alaihim waladhdhaallin (pimpinlah kami ke jalan yang lurus, yakni jalan orang yang tidak engkau murkai dan tidak pula jalan orang yang sesat) maka jawab Allah ta’ala ”Hadza li ’abdi, wali ’abdi ma saala’ (inilah bagian hambaku, untuknya apa yang dimintanya). [25] .
Marilah kita bersama sama belajar dan mengolah hati dan jiwa kita dengan selalu berserah diri kepada Allah dibawah ini ada cara untuk belajar berserah diri, bertafakur , sebaiknya dilakukan setelah Sholat, baik itu Sholat wajib atau pada Sholat tahajud. Atau kapanpun kita mau melaksanakannya.
Belajar untuk berserah diri, duduklah dengan tenang dan pusatkan perhatian anda pada titik tengah dada anda.Secara perlahan, pasrahkan diri anda dan sadarilah bahwa anda sedang diperhatikan, sedang disentuh, sedang dirasakan, sehingga anda harus mengerahkan kemampuan anda untuk membuat diri anda menjadi nyaman.Akhirnya, biarkan diri anda untuk diberi nafas dan bukan bernafas. Serahkan diri anda seutuhnya didalam keyakinan, dan didalam kesadaran bahwa
anda tidak memiliki kekuatan apapun, dan bahwa satu-satunya pelaku adalah
Allah. [26] .
Cara berbicara kepada Allah, Seorang syek bertanya kepada darwisnya, apakah ia ingin berbicara dengan Tuhan, ketika sang darwis mengiyakannya , sang Syek mengajarkan sang darwis, bahwa setiap kali ia berada dalam kesendirian, ia harus mengucapkan doa berikut. [27] .
Ya ALLAH Tampa-Mu wahai kekasih, aku tidak bisa tentram, aku tidak dapat menghitung anugerah yang kau limpahkan kepadaku, Bahkan jika setiap helai rambut dari tubuh ku menjadi lidah, aku tidak mampu mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepadaMu


KESIMPULAN

Sesungguhnya hidup adalah cobaan dan ujian , bila kegelisahan melanda, maka sebagai seorang muslim , kita diberikan kesempatan untuk selalu mengadu atau berkonsultasi dengan Allah . Dalam Alfatehah setiap rakaatnya Shalat.. Shalat adalah sarana penyehatkan jasmani dan rohani. Bila dengan konsultasi kedokter saja kita bisa sembuh apalagi kalau kita berkonsultasi kepada pencipta dokter-dokter hebat di dunia ini, adakah dokter yang lebih hebat dari pada Allah SWT ? Surat Ath Thur 48.Allah berfirman:” Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri.” Maksudnya hendaklah bertasbih ketika kamu bangun dari tidur atau bangun meninggalkan majlis, atau ketika berdiri hendak shalat. Ingat kepada Allah adalah sarana kita menjaga kestabilan diri dan emosi. Karena dengan ingat kepada Nya saja maka hati ini dapat tenang. At-Taubah (9) :40 ...janganlah engkau berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.
Sholat adalah obat jasmani dan rohani. Obat Jasmani karena didalamnya terkandung gerak olah tubuh yang dapat memperlancar peredaran darah, getah bening, dan oksigen keseluruh tubuh, sehingga menjaga aktivitas organ-organ tubuh. Dengan berkonsultasi kepada Allah 5 kali sehari, maka hati ini akan tenang, Hipotalamus sebagai organ yang bertanggung jawab terhadap perangsangan hormon kortison dan syaraf simpatis yang tadinya meningkat akibat kegelisahan atau stress dapat kembali memjadi normal. Sehingga denyut jantung, tekanan darah yang tadinya meningkatpun akan kembali normal.
Kita jadikan Sholat , Sabar dan Syukur sebagai media taqwa kita kepada Allah sehingga kita dapat menjadi insan yang kamil. Ya ALLAH Tampa-Mu wahai kekasih, aku tidak bisa tentram, aku tidak dapat menghitung anugerah yang kau limpahkan kepadaku, Bahkan jika setiap helai rambut dari tubuh ku menjadi lidah, aku tidak mampu mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepadaMu


Daftar Pustaka

1.Zakiah Daradjat , Menghadapi liku-liku hidup, penyadur M hayata Muar , penerbit
untagama, jakarta 1987
2 Sayyid Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an jilid 1,(Gema Insani, Jakarta,2000)
3. Al-Magraghi jilid 16
4. Terjemahan Al-Quran , Depag RI
5.From Http//www. Wikipedia.com, the free encyclopedia
6.Buku ajar ilmu penyakit Dalam jilid II edisi ketiga , Balai penerbit FKUI,
Jakarta,2001
7.Iman-al Ghazali, dibalik Ketajaman Hati, Amani, 1997
8.dr. Bahar Azwar, SpB Onk fikih kesehatan , Qultumedia , 2005
9. Hadist Muslim
10.Robert Frager (Syekh Raqib al-Jerahi), Hati,Diri,Jiwa, Psikologi untuk
transformasi, Serambi jakarta 2002, hal307
:

No comments: